Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Anggaran di APBN Kurangi Serapan Tenaga Kerja

Kompas.com - 09/06/2014, 19:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana mengatakan, pemotongan anggaran terhadap sejumlah kementerian/lembaga bakal mempengaruhi penciptaan lapangan kerja.

Adapun program-program penciptaan lapangan kerja yang langsung terdampak adalah seperti program pembangunan infrastruktur perdesaan Kementerian Pekerjaan Umum, program konstruksi Kementerian Perhubungan, dan program PNPM.

"Jika dalam alokasi anggaran APBN sebesar Rp 140 triliun, penciptaan lapangan kerja 3 juta, dengan perkiraan R-APBN Perubahan 2014 maka total belanja Rp 99,8 triliun dengan penciptaan lapangan kerja jadi 2,2 juta," kata Armida dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Menurutnya, pemotongan belanja Kementerian/Lembaga berdampak terhadap efektivitas program pengurangan kemiskikan. Pemotongan anggaran juga berdampak terhadap program peningkatan kapasitas tenaga kerja, seperti program pelatihan.

Dalam APBN 2014 anggaran untuk program tersebut mencapai Rp 1,6 triliun dengan sasaran 657.207 tenaga kerja. Dalam R-APBN Perubahan 2014, target pelatihan diperkirakan berkurang sebesar 200.000 orang.

"Terakhir pekiraan tingkat kemiskinan untuk pertumbuhan ekonomi 5,5 persen dan inflasi 5,3 persen, adalah 10,41 -10,69 persen sudah di atas batas atas (APBN 2014)," ujarnya. Sebagai informasi, dalam APBN 2014 dengan pertumbuhan ekonomi 6 persen, dan inflasi 5,5 persen, diperkirakan tingkat kemiskinan di level 9-10,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com