Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siapa Pun Presidennya, Harus Tekankan Hemat Energi!"

Kompas.com - 17/06/2014, 07:14 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Siapa pun calon presiden yang akan memenangi Pemilu Presiden 2014, penekanan pesan untuk berhemat energi merupakan salah satu poin yang diharapkan dijalankan kelak saat dia menjalankan pemerintahan.

"Siapapun pemimpinnya, siapapun presidennya, harus bisa mengurangi kebutuhan energi, siapapun pemimpinnya harus menekankan pentingnya hemat energi. Pemimpin kita nanti harus berpartisipasi langsung dalam mengajarkan penghematan energi kepada rakyatnya," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/6/2014).

Susilo ada di Bandung untuk menghadiri rangkaian acara Festival Sadar Energi di kampus Universitas Padjadjaran. Dia mengatakan bila energi tak segera dihemat penggunaannya, maka Indonesia akan kehabisan sumber energi. "Memang, Allah memberikan Indonesia sumber energi, sumber BBM, tapi tidak banyak. Itulah kenapa harus dihemat," kata dia.

Bila penghematan tak dilakukan, imbuh Susilo, impor bahan bakar minyak maupun minyak mentah tak akan terhindarkan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat ini kebutuhan BBM di Indonesia mencapai 1,5 juta barrel per hari dengan kemampuan produksi di dalam negeri hanya sekitar 650.000 barrel per hari.

Selisih permintaan dan pasokan itu ditutup dengan impor, yang per hari butuh biaya antara 120 hingga 150 juta dollar AS atau Rp 1,41 triliun sampai hampir Rp 1,77 triliun. "Impor (BBM) itu mahal," tegas Susilo. Susilo pun mengatakan pentingnya rakyat Indonesia tahu tentang perlunya berhemat BBM karena perhitungan tersebut. (Baca: "Butuh Rp 1,7 T Per Hari untuk Impor BBM!")

Penghematan energi, kata Susilo, harus benar-benar tertanam di dalam benak dan hati rakyat Indonesia. "Mulai dari yang kecil-kecil saja, misalnya, (hemat energi listrik) lampu kalau sudah siang harap dimatiin, TV jika sudah tidak ditonton ya dimatiin, jangan kelamaan mengecas hape. Kemudian (hemat energi BBM), misalnya, kalau bepergian, usahakanlah pakai kendaraan umum daripada kendaraan pribadi, ya, apapun itu asalkan BBM bisa dihemat."

Festival Sadar Energi

Kementerian ESDM, lanjut Susilo, sekarang bekerja sama dengan SKK Migas, pelaku industri sektor migas, dan komunitas Energi Kita, sedang gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk peduli dan memahami pentingnya menghemat energi. Salah satu wujudnya adalah Festival Sadar Energi ini.

Festival tersebut, kata Susilo, akan berlangsung di sejumlah kota, dimulai pada 30 Mei 2014 di Yogyakarta, lalu berlangsung di Makassar pada 9 Juni 2014, di Bandung pada 16 Juni 2014, dengan acara puncak dijadwalkan berlangsung pada 19 Juli 2014 di Taman Menteng, Jakarta.

Sebelum menggelar acara puncak tersebut, beragam kegiatan lain juga digelar, seperti kompetisi film pendek, roadshow, dan pembagian buku bertema penghematan energi. "Pemenang kompetisi film pendek ini akan diumumkan pada acara puncak. Semua pendaftar, karyanya akan diputar pada acara puncak," ujar Susilo.

Kompetisi film pendek akan membagikan total hadiah Rp 30 juta. Direktur festival, Lia Marlia Nurdiani, mengatakan kompetisi ini dapat diikuti oleh siapa saja, mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

"Kami ada beberapa kategori, yakni cerita terbaik dan terfavorit, kemudian yang kedua film pendek non-fiksi atau juga bisa fiksi dan film dokumenter," sebut Lia. Dia pun mengatakan film ini diperbolehkan dibuat bahkan dengan hanya "bermodalkan" telepon genggam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com