Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Kenaikan Harga Tiket KA harus Sebesar Inflasi

Kompas.com - 23/06/2014, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan merespon rencana kenaikan tarif tiket kereta api jarak jauh dan menengah oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dia menilai, kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi bisa dilakukan asal tak lebih dari angka inflasi.

“Kalau memang mau naik jangan naiknya sampai 100 persen, tetapi sesuai inflasi saja,” kata Mangindaan di acara lokakarya di Surabaya, Senin (23/6). Dalam hitungan Mangindaan, dengan mempertimbangkan inflasi, kenaikan wajar tiket kereta api ekonomi itu hanya 14% dari tarif sebelumnya.

Dengan kenaikannya tarif kereta api lebih dari 100 persen, Manggindaan menilai bisa berdampak besar bagi masyarakat. Apalagi pengguna kereta ekonomi adalah kelas menengah ke bawah. "Kalau kenaikan sesuai inflasi tak ada masalah, tidak begitu terasa," terang Mangindaan.

Untuk diketahui, semula dana PSO kereta api disediakan senilai Rp 1,224 triliun tahun ini. Namun, dana itu dipangkas menjadi Rp 871 miliar atau mengalami pengurangan sebesar Rp  352,7 miliar.

Walaupun dikurangi, namun Mangindaan akan memperjuangkan dana PSO kembali dialokasikan untuk PSO kereta api. Kemhub akan mengajukan kembali dana PSO masuk ke dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP). “Dana untuk publik, bersentuhan langsung dengan publik,” alasan Mangindaan.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (persero) memutuskan menaikkan tarif perjalanan kereta api jarak jauh terhitung mulai 1 September 2014. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com