Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yellen Bicara Lagi soal "Fed Rate", Dollar AS Menggeliat

Kompas.com - 16/07/2014, 07:25 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Mata uang dollar AS menguat atas mata uang utama lainnya, Selasa (15/7/2014), setelah Gubernur Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve atau The Fed) Janet Yellen berbicara lagi soal soal suku bunga acuan (Fed rate).

Yellen tampil di depan Kongres untuk memberikan laporan semesteran terkait perekonomian dan kebijakan moneter. Dia berharap The Fed bisa menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, jika pasar terus mencatatkan perbaikan yang solid.

"Meskipun ekonomi terus membaik, pemulihan belum tuntas," kata Yellen di depan Komite Perbankan Senat, Selasa. Saat ini angka pengangguran di Amerika Serikat sudah turun 1,5 persen dibandingkan tahun lalu, dan berada pada posisi 6,1 persen.

Sementara itu angka pertumbuhan lapangan kerja pada semester pertama 2014 ini menurut Yellen memperlihatkan langkah kuat dibandingkan tahun lalu. Namun, Yellen juga menyatakan keprihatinan atas bursa tenaga kerja yang menurut dia masih melemah secara signifikan.

Posisi bursa tenaga keraja saat ini menurut Yellen masih memperlihatkan partisipasi yang rendah, pertumbuhan upah yang lambat, dan tingkat pengangguran tak sesuai harapan The Fed yang mematok target angka itu di kisaran 5,2 persen sampai 5,5 persen.

Inflasi sudah mulai naik, memperlihatkan ada aktivitas ekonomi yang terjadi, tetapi lagi-lagi masih berada di bawah target 2 persen yang diharapkan The Fed untuk saat ini.

Saat ini suku bunga acuan (Fed rate) masih berada di level 0,25 persen sejak ditetapkan pada Desember 2008, sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi.

"Jika pasar tenaga kerja terus membaik lebih cepat daripada perkiraan komite, sehingga konvergensi lebih cepat menuju tujuan ganda kami, maka kenaikan suku bunga acuan kemungkinan akan terjadi lebih awal dan lebih cepat dari perkiraan," papar Yellen.

Namun, imbuh Yellen, arah suku bunga acuan ini diperkirakan juga akan semakin akomodatif daripada yang diharapkan, bila kinerja perekonomian mengecewakan.

"Yellen sama sekali tak memberi petunjuk kapan suku bunga akan naik, dan meskipun terjadi reli greenback, nada umum dari pernyataan FOMC ini dovish," kata Kathy Lien dari BK Asset Management. "Intinya adalah bahwa bahkan dengan perbaikan di pasar tenaga kerja, the Fed tidak yakin bahwa ekonomi berkinerja lebih baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com