Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Usulkan Mekanisme Subsidi Tetap ke Pemerintah Baru

Kompas.com - 18/07/2014, 11:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Chatib Basri yakin mekanisme pemberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bisa diubah menjadi subsidi tetap. Dengan demikian, kemungkinan akan terjadi fluktuasi harga BBM sesuai dengan harga pasaran dunia.

Chatib menerangkan, kondisi produksi minyak (lifting) yang diajukan dalam APBN 2015 830.000-870.000 barel per hari. Dia pesimistis, dengan kondisi tersebut sangat susah mengharapkan lifting bisa tinggi.

“Kalau produksi turun sedangkan konsumsi makin banyak, makin tinggi maka akibatnya beban subsidi akan besar. Bahkan estimasinya mungkin lifting setelah 2018 akan 500.000 bph, bisa dibayangkan beban subsidi akan semakin besar. Akibatnya musti diurangi,” katanya Rabu malam (16/7/2014).

Dia bilang, saat ini selisih harga antara BBM bersubsidi dengan harga internasional sekitar Rp 4.000 perliter. Seandainya dilakukan penyesuaian setiap tahun Rp 1.000 per liter, maka gap tersebut bisa dikecilkan dalam waktu 4 tahun.

“Kita enggak boleh sepenuhnya mengikuti harga pasar. Dalam konteks ini, Kemenkeu berfikir kalau nanti disisakan sedikit, mungkin mesti mulai bisa diadopsi subsidi tetap perliter. Mungkin mekanisme itu bisa dilakukan nanti di pemerintahan baru,” ujarnya.

Dia menambahkan, mekanisme subsidi BBM tidak bisa diubah dalam masa transisi ini. Apalagi diyakini Chatib, proses Pilpres 2014, tidak akan berhenti pada 22 Juli 2014, pasca-pengumuman hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Jadi karena itu enggak mungkin dilakukan sekarang. Kita ambil kemungkinan terburuk bahwa Pilpres dibawa ke MK. Pemerintahan baru, baru akan jalan pada Oktober. Ini sudah periode strategis dan waktunya limited,” tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com