Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Dijamin Terjangkau

Kompas.com - 20/07/2014, 10:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya memastikan tidak ada kenaikan harga signifikan terhadap daging sapi di Ibu Kota menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kebijakan pemerintah di bidang manajemen komoditas dianggap jadi penentu.

Ketua KDS Sarman Simanjorang mengatakan, Kementerian Perdagangan mampu menjaga suplai dan permintaan stok daging sapi. Memberi izin impor bukan lagi memakai sistem kuota, namun melihat pergerakan harga dan sesuai dengan ketersediaan di pasar.

"Harga daging sapi impor di kisaran Rp 80.000 hingga Rp 85.000 per kilogram. Sedangkan harga daging sapi lokal di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 100.000," ujar Sarman melalui siaran pers yang dterima, Minggu (20/7/2014) pagi.

Sekedar gambaran, kebutuhan daging selama bulan puasa dan menjelang Lebaran di Jabodetabek diperkirakan mencapai 15.000 ton. "Kalau ada kenaikan sedikit, merupakan hal yang wajar. Itu karena psikologi pasar jelang Lebaran. Tapi harga itu masih pada jangkauan daya beli masyarakat," sambung dia.

Sarman melanjutkan, stabilnya harga daging sapi DKI Jakarta menjadi barometer nasional bagaimana manajemen suplai dan permintaan dilaksanakan. Selain itu, kebutuhan harga daging sapi di Jabodetabek didistribusikan dari luar Jakarta, baik daging lokal atau impor. Ini bisa menjadi contoh bagi provinsi yang lain.

Pihaknya berharap situasi demikian tetap bisa dijaga oleh pemerintah, termasuk siapapun yang terpilih menjadi presiden RI. Bagi pelaku usaha, manajemen supply dan demand yang baik adalah faktor penting untuk menunjang perekonomian daerah atau tingkat nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com