Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menilai kubu capres-cawapres nomor urut 1 itu kemungkinan hanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
“Paling banter Prabowo akan banding ke Mahkamah Konstitusi, dan bukan melakukan perlawanan secara fisik. Ini tidak akan menyebabkan sentimen negatif,” kata Tony kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2014).
Dia menilai, dengan indikasi kemenangan Jokowi-JK, diprediksi rupiah bisa terus menguat di bawah Rp 11.500 per dollar AS. “Antara Rp 11.400- Rp 11.500 per dollar AS,” sebutnya.
Pasar, lanjut dia, sejak awal memang menjagokan Jokowi dan pasangannya, karena menawarkan gaya kepemimpinan yang orisinal. “Tidak pernah ada gaya leadership ala Jokowi di Indonesia,” katanya. Gaya itu tidak seperti Prabowo yang pernah mengemukakan ide nasionalisasi perusahaan asing, Jokowi memberi iklim sejuk kepada seluruh investor domestik maupun asing.
“Meski Jokowi mengedepankan perusahaan domestik, itu tidak apa-apa di mata investor asing. Masih wajar dan bisa diterima,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.