Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chairul Tanjung: Cabut Subsidi BBM untuk Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 28/07/2014, 20:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung secara pribadi merekomendasikan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pribadi. Subsidi BBM, kata dia, sangat berat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Tanjung mengatakan hal ini dalam obrolan ringan dengan wartawan dalam acara silaturahim dengan wartawan di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (28/7/2014). Ia menyampaikan sejumlah rekomendasi menyangkut persoalan subsidi BBM yang seyogianya dapat diambil pemerintah baru nanti.

"Cabut semua subsidi di kendaraan pribadi. Dulu waktu saya jadi Ketua KEN (Komite Ekonomi Nasional), saya mengusulkan, yang paling tidak berpengaruh terhadap inflasi makanan adalah mencabut subsidi bahan bakar kendaraan pribadi," kata dia.

Pilihan ini, sebut Tanjung, bakal menghemat 60 persen anggaran yang "dibakar" untuk BBM. Ia berhitung, pencabutan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi hanya berdampak kecil terhadap inflasi. "Karena kendaraan umum tetap disubsidi, motor tetap disubsidi, angkutan barang tetap disubsidi," kata dia.

Selanjutnya, ia mengusulkan mekanisme subsidi orang. "Saya akan merekomendasikan kepada pemerintah baru bukan hanya mengurangi, tapi malah menghilangkan subsidi barang, diganti menjadi subsidi orang. Itu rekomendasi saya secara pribadi," tutur dia.

Saat ini pemerintah mencatat data penduduk meliputi nama dan alamat. Ia memperkirakan ada 100 juta penduduk miskin yang layak mendapat subsidi. Dengan begitu, subsidi akan tepat sasaran.

Berbagi tugas

Pencabutan subsidi BBM, lanjut dia, bisa dilakukan secara bertahap, berbagi tugas antara pemerintah Presiden Yudhoyono dan Joko Widodo nantinya. 

"(Kenaikan harga BBM) Bisa ditempuh pemerintah saat ini, bisa ditempuh pemerintah yang akan datang. Bisa juga sebagian ditempuh pemerintahan saat ini, dan sebagian ditempuh pemerintahan yang akan datang," kata dia.

Namun, agaknya opsi berbagi tugas ini agak sulit di masa transisi. Pemerintahan Presiden Yudhoyono tinggal 2,5 bulan. Sementara itu, transisi pemerintahan definitif harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan Prabowo Subianto pada 21 Agustus mendatang.

Persoalan subsidi bahan bakar minyak menjadi tantangan pelik bagi pemerintahan ke depan. Sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, subsidi BBM mencapai Rp 350,3 triliun. Angka ini sekitar 21 persen dari pendapatan negara sebesar Rp 1.635,37 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com