Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenalkan Uang Lewat Manajemen Uang Saku (1)

Kompas.com - 11/09/2014, 09:34 WIB

Idealnya, di usia SD uang saku Anda beri harian. Menginjak usia SMP, uang saku mulai bisa Anda berikan seminggu sekali. Begitu SMA atau kuliah, frekuensi pemberian uang saku memanjang menjadi sebulan sekali. "Makin bertambah usia anak, pos kebutuhan makin variatif sehingga orangtua bisa berikan lebih banyak otoritas," kata Mike Rini, perencana keuangan MRE Consulting. 

Selain itu, frekuensi pemberian uang saku yang semakin panjang memberikan kesempatan pada anak untuk belajar mengelola keuangannya sendiri. 

Nilai uang saku 
Kebutuhan uang saku setiap anak berbeda-beda, bahkan bagi anak yang berada pada usia yang sama. Untuk menentukan berapa nilai tepat uang saku anak Anda, silakan menimbang beberapa hal berikut. 

Pertama, aktivitas anak. Uang saku, menurut Farah, pada prinsipnya diberikan untuk mengkaver kebutuhan transportasi, jajan atau makan minum, lalu tabungan. Jika dalam rangka pergi dan pulang sekolah, anak Anda sudah mendapat fasilitas antar jemput, membawa bekal makan siang dari rumah atau jatah dari sekolah,  besar uang saku bagi anak relatif terbatas, secukupnya untuk jajan makanan kecil di kantin sekolah saja. 

Oleh karena itu, Anda kudu mengetahui harga jajanan di kantin sekolah anak sebelum tahu besar uang saku yang pantas. Jangan sampai kebanyakan sehingga si kecil kekenyangan jajanan. 

Selain itu, kepadatan aktivitas anak bertambah seiring umurnya. Anak usia SD biasanya terbatas kegiatannya di lingkungan sekolah dan rumah. Kegiatan Anak usia SMP ke atas jauh lebih padat dengan kegiatan ekstrakurikuler, kursus, atau diskusi peer group. Dengan begitu, kebutuhan uang sakunya juga lebih besar. "Jadi taruh kata adiknya cukup diberikan Rp 5.000 per hari, maka si sulung bisa diberikan Rp 20.000 per hari sehingga setiap minggu Rp 100.000," imbuh Risza. 

Kedua, durasi kegiatan anak. Semakin lama kegiatan anak di luar rumah, kebutuhan uang sakunya akan semakin besar. Mengajak diskusi anak tentang kegiatan mereka akan memudahkan Anda mengenali besar kebutuhan uang saku mereka. Oh, iya, jangan lupakan anggaran anak untuk komunikasi. Uang pulsa perlu Anda berikan bagi anak yang sudah pegang ponsel sendiri. 

Risza menilai, kendati menimbang kebutuhan anak, orangtua tetap harus berperan sebagai pengatur uang anak. Memberi uang saku terlalu banyak membuka risiko kehilangan, mengundang kejahatan, serta mendorong anak ceroboh dengan berlaku boros.  (Bersambung: Mengenalkan Uang Lewat Manajemen Uang Saku (2))
(Maria Elga Ratri, Ruisa Khoiriyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com