Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/09/2014, 15:34 WIB
|
EditorLaksono Hari Wiwoho


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eko Sanjoyo, mengatakan, salah satu opsi untuk memberikan ruang fiskal besar bagi penerapan program pemerintah baru adalah dengan menekan angka subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dengan menekan subsidi BBM itu, Jokowi-JK juga menyiapkan program perlindungan untuk masyarakat. Namun, bentuknya bukanlah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

"Kami ganti bentuknya bukan BLSM, melainkan lebih ke usaha produktif, bukan pada konsumsi rumah tangga," ujar Eko, Minggu (14/9/2014) di Jakarta.

Eko menuturkan, bentuk bantuan yang sifatnya produktif itu bisa berupa bimbingan kerja hingga bantuan bagi usaha kecil dan menengah. Dengan bantuan yang sifatnya lebih produktif itu, ekonomi rumah tangga diharapkan juga bisa bergerak. Bantuan yang diberikan pemerintah pun tidak akan habis hanya untuk konsumsi.

Dia mencontohkan, Desa Dompu di Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil membuat perkebunan jagung di lahan tandus dengan menghasilkan 200.000 ton jagung per tahun dan bisa mengalirkan dana sebesar Rp 400 miliar per tahun. "Apabila dibantu, misalnya dengan irigasi teknis, itu tentu akan menambah dua kali lipat pendapatan mereka," kata Eko.

Eko membantah BLSM tidak efektif dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat miskin sebagai dampak dari kenaikan harga BBM. Menurut dia, program yang diprakarsai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu telah tepat sasaran.

"Kemarin kami bicara dengan Wapres (Boediono), BLSM ini sudah by name dan by address, jadi sudah tepat sasaran. Hanya, Pak Jokowi lebih menginginkan bantuannya bersifat produktif. Ini lebih baik lagi, kan?" ujar dia.

Eko memperkirakan, apabila subsidi BBM dikurangi 40 persen, maka ruang fiskal yang didapat pemerintah bisa mencapai Rp 120 triliun. Ruang fiskal ini bermanfaat untuk memberikan ruang implementasi bagi program-program yang menjadi janji kampanye Jokowi-JK. Namun, formula soal penurunan subsidi BBM ini baru bisa diterapkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Whats New
MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

Whats New
Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Whats New
Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Work Smart
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Whats New
Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Whats New
Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Spend Smart
FOMO

FOMO

Work Smart
Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Smartpreneur
[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet 'Nekat' Terbang dengan AC Mati

[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet "Nekat" Terbang dengan AC Mati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+