Terhitung sejak bulan Januari 2014 hingga Agustus 2014, untuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, Pertamina telah memberikan surat peringatan kepada 16 SPBU, dengan jenis peringatan yang bervariasi.
Senior Supervisor External Relations Marketing Operation Region VI Pertamina, Andar Titi Lestari mengungkapkan, peringatan yang diberikan mulai dari masalah kondisi sarana fasilitas di SPBU hingga penghentian pasokan.
"Pemberhentian pasokannya pun dilihat dari seberapa berat pelanggaran yang dilakukan oleh pihak SPBU. Bahkan jika SPBU masih mengulangi kesalahan yang sama maka Pertamina tidak segan-segan memberikan sanksi PHU yaitu Pemutusan Hubungan Usaha" ungkap Andar, Minggu (14/9/2014).
Di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, terdapat SPBU yang tak lagi mendapat suplai BBM bersubsidi jenis solar dan premium, lantaran terbukti melayani penjualan solar bersubsidi kepada kendaraan yang memuat drum sebanyak 240 liter yang tidak dilengkapi dengan surat rekomendasi dari pemerintah daerah terkait.
Penghentian pasokan juga dilakukan terhadap sebuah SPBU di wilayah Semuntai Kabupaten Sanggau. Hal ini karena SPBU tersebut membohongi masyarakat dengan memasang keterangan "solar habis" di pintu masuk SPBU. Padahal, SPBU itu tetap melayani pengisian solar dalam drum hingga sebanyak 220 Liter tanpa disertai surat rekomendasi dari pemerintah daerah setempat.
Menurut Andar, langkah dilakukan Pertamina ini semata-mata untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi para pengguna BBM subsidi dengan lebih tepat sasaran. Selain itu, dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi para pengelola SPBU untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan BBM Bersubsidi.
"Pertamina berkomitmen penuh dan manjadi garda depan dalam pengendalian dan pengaturan BBM bersubsidi dan mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak, baik dari pemerintah daerah, aparat kepolisian dan masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap penyelewengan BBM subsidi" pungkas Andar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.