Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah masih Sesuai dengan Fundamental Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 19/09/2014, 15:32 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan, nilai tukar rupiah yang sempat anjlok hingga ke level 12.000 masih sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia.

"Saya lihat kemarin masih ada di Rp 11.900 per dollar AS. Kalau seandainya ada satu dinamika nilai tukar, itu masih sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia," ujar Agus di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Agus menekankan agar masyarakat tetap tenang menyingkapi hal ini. Pasalnya, pelemahan tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di regional secara umum. Hal ini, menurut Agus, juga didorong oleh kondisi di luar negeri.

"Kita juga tahu kondisi di luar negeri, kemarin sudah ada FOMC Meeting, antara lain hasilnya di situ dinyatakan bahwa Amerika masih akan mempertahankan tingkat bunga. Tapi di situ juga disampaikan, proyeksi kondisi ekonomi Amerika memperkirakan tingkat bunga Fed Fund Rate itu akan sedikit berubah di akhir tahun 2015 yang tadinya di 1,125 sudah mulai meningkat jadi 1,375," imbuhnya.

Agus mengakui, kemungkinan perubahan suku bunga Federal Reserve disikapi secara berbeda oleh berbagai negara. Itu dilakukan antara lain dengan mengurangi portfolionya, dari yang jangka panjang menjadi ke pendek dan berdampak pada dunia.

"Kita menyaksikan bahwa terjadi pelemahan di regional. Kalau hal itu terjadi di Indonesia, itu sesuatu yang wajar. Saya ingin sampaikan bahwa kondisi yang berkembang di dunia sudah kita antisipasi dari enam bulan sebelum ini. Kalau kita masuk di situ, kami ingin bahwa kita tetap tenang karena ini satu kondisi yang banyak dipengaruhi kondisi dunia," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Aturan Impor Berubah-ubah, Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten

Whats New
Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Promo Tarif LRT Jabodebek Berakhir 31 Mei 2024, KAI Usulkan Skema Tarif Baru

Whats New
9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

Work Smart
BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

BRI Salurkan KUR Rp 59,96 Triliun per April 2024

Whats New
Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Kapan Bayar Tol Tanpa Berhenti MLFF Mulai Beroperasi?

Whats New
Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Peningkatan Harga Layanan Bisnis di Jepang Catat Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Whats New
Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Dewan Periklanan Indonesia Tolak Larangan Iklan Rokok di RPP Kesehatan

Whats New
Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Whats New
Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Daftar Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation, Apa Saja?

Whats New
Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Fraksi PDI-P Minta APBN Pertama Prabowo Tidak Defisit

Whats New
PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

PT Paragon Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/Sederajat, Ini Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Perum DAMRI Buka Lowongan Kerja untuk SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Whats New
Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Pemerintah Pusat Sudah Belanjakan Anggaran Rp 591,7 Triliun, Melesat 13,2 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com