"Masih ada risiko inflasi yang cukup besar. Posisi current account (transaksi berjalan) kita juga masih tertahan. Walaupun ekspor sudah menanjak, tapi belum juga recovery," kata Edimon di Hotel Intercontinental Midplaza, Kamis (25/9/2014).
Dalam laporan tahunan Asian Development Outlook (ADO) 2014 yang dipaparkan hari ini, ADB menyatakan kebijakan ekonomi kemungkinan akan tetap fokus pada pengendalian inflasi dan defisit transaksi yang menahan pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi diharapkan akan menurun sepanjang 2014, namun akan meningkat lagi tahun depan jika pemerintah mengurangi subsidi dan menaikkan harga bahan bakar," ujar dia.
Inflasi yang lebih rendah akan mendorong konsumsi tahun ini. Pemerintah pun diperkirakan akan melakukan kebijakan transfer dana untuk mengkompensasi kelompok berpenghasilan rendah yang terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bila benar dilakukan tahun depan.
Adapun kebijakan nilai tukar rupiah yang fleksibel menurut ADB akan membantu memfasilitasi penyesuaian eksternal dan memperbaiki daya tahan terhadap potensi gejolak di pasar keuangan global.
Meski demikian, ADB memperkirakan kondisi ekonomi Indonesia akan lebih baik. Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi dipandang tidak terlalu besar dan sifatnya hahya sementara alias temporer.
"Pertumbuhan ekonomi di semester II akan baik dan akan lebih baik lagi di tahun 2015. Inflasi akan lebih baik di 2014. Kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi sekitar 2 sampai 2,5 persen. Tidak separah di 2013, akan manageable," ujar Edimon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.