Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Semarang Luncurkan KA Komuter Kedung Sepur

Kompas.com - 28/09/2014, 17:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Derah Operasi (Daop) IV Semarang meluncurkan satu kereta khusus untuk wilayah Kendal-Demak-Ungaran-Semarang-Purwodadi yang diberi nama Kedung Sepur.

Untuk tahap pertama, KA Kedung Sepur ini baru melintasi tiga wilayah, yakni Weleri (Kendal), Kota Semarang hingga Gubug (Grobogan). Kereta ini juga melintasi wilayah Kabupaten Demak, yakni Stasin Brumbung di wilayah Kecamatan Mraggen yang merupakan wilayah perbatasan dengan Kota Semarang.

“Hari ini, kami luncurkan KA Komuter Kedung Sepur. Kami luncurkan dalam rangka mengurai kemacetan di jalan raya Weleri-Semarang-Gubug sekaligus memperingati HUT ke-69 PT KAI,” kata Kepala PT KAI Daop IV Semarang, Wawan Ariyanto di Semarang, Minggu (28/9/2014).

KA Komuter Kedung pur ini diluncurkan pada Minggu Siang. Kereta mengambil jalur Weleri (Kendal) - Kaliwungu (Kendal) - Mangkang (Semarang) - Semarangponcol (Semarang) - Alastua (Semarang) - Brumbung (Demak)- Gubug (Grobogan).

Rangkaian KA mengunakan empat rangkaian gerbong kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) dengan daya kapasitas mengangkut penumpang mencapai 200 penumpang. Adapun tarif dipatok Rp 15.000  per penumpang.

“Tarifnya jauh dekat sama Rp 15.000, dengan jarak tempuh total dari Stasiun Gubug ke Stasiun Weleri kurang lebih 1,5 jam,” tambah Dia.

Untuk tiket, bisa dilayani tujuh hari sebelum hari pemberangkatan di loket-loket stasiun. Penamaan KA Komuter Kedung sepur, lanjut Wawan, merupakan penamaan yang dipilih Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena melintasi lima wilayah tersebut.

Dihubungi secara terpisah, pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setiowarno mengatakan secara umum, KA Komuter bisa membantu aktifitas transportasi warga Kendal, Semarang dan Grobogan yang hendak bermobilisasi.

Hanya saja, kata Dia, tarif yang dipatok Rp 15.000 dianggap masih terlalu mahal bagi warga untuk bepergian dengan KA tersebut untuk tiap harinya. “Rp 15.000 sangat terasa mahal bagi warga untuk aktifitas transportasi. Sangat mungkin mendapat Publik Service Obligation (PSO)tahun 2015 jika Pemprov Jawa Tengah dapat ajukan ke Direktorat Jendral Perkeretapian Kemenhub untuk dapat bantuan, sehingga tarif mampu ditekan maksimal Rp 5.000,” sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com