Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Ketimpangan Ekonomi karena Kebijakan dan Anggaran

Kompas.com - 30/09/2014, 12:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan ada dua hal yang menjadi penyebab, sekaligus merupakan solusi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi.

"Ada dua kekuatan negara, anggaran dan kebijakan. Pemerintah dalam menjaga keadilan, harus bergerak dalam dua hal itu," kata Kalla dalam peluncuran buku "Bridging The Gap", di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Kalla mengatakan, saat ini ketimpangan ekonomi di Indonesia mengkhawatirkan dengan gini ratio mencapai level 0,43. Jika hal ini tidak dicarikan solusi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menyusul Arab Spring yang mempunyai gini ratio di level 0,45.

Kalla menambahkan, empat golongan yang menduduki lapisan ekonomi paling rendah adalah nelayan, petani, buruh, dan pengangguran. Masing-masing dari keempat golongan ini harus dicarikan solusi kebijakan yang tepat.

"Nelayan dan petani kuncinya dengan meningkatkan produktivitas. Solusi buruh adalah pendapatan lebih baik dan ongkos lebih rendah," kata Kalla.

Artinya, kata dia, harus ada kebijakan sehingga ongkos hidup buruh menjadi lebih rendah, seperti penyediaan rumah buruh yang dekat dengan lokasi pabrik. Selain itu juga penyediaan transportasi publik yang baik.

"Makanya, kenapa kami mau bikin 1.000 rusun, agar mereka bertempat tinggal di dekat tempat kerjanya," ucap Kalla.

Kebijakan ini, lanjut dia, memang untuk mengurangi gap, di mana pemerintah sebagai sentralnya. Namun kebijakan pemerintah ini, tidak bisa tanpa spirit dan pendidikan masyarakat. "Tapi pendidikan tinggi, tanpa kesempatan kerja juga sama saja," sambung Kalla.

Sementara itu terkait dengan anggaran, dia menyontohkan dengan yang dilakukan era Soeharto dengan saat ini. Anggaran pembangunan era Soeharto mencapai 55 persen dari APBN, sedangkan saat ini hanya sekitar 10 persen.

Atas dasar itu, dia bilang pemerintah ke depan berniat meningkatkan anggaran pembangunan menjadi dua kali lipat. "Kita perbaiki anggaran saja. Itu bisa kita bikin dua kali anggaran pembangunan, sangat bisa, kita yakin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com