"Belum (tentu Oktober). Artinya gini, kalau nanti implikasi terhadap inflasinya berlebihan, baru kita intervensi. Kalau belum terlalu berlebihan terhadap inflasi, kita enggak perlu melakukan intervensi. Karena kasihan petaninya," kata dia di Jakarta, Rabu (1/10/2014).
CT menuturkan, kenaikan harga beras dalam taraf wajar akan membantu meningkatkan kesejateraan petani. Sebab, kenaikan harga beras membuat pendapatan petani meningkat. Namun di sisi lain, dia bilang pemerintah memang ingin agar inflasi tetap terkendali. Pemerintah juga ingin menaikkan kesejateraan petani secara gradual, namun pasti.
"Dan jangan lupa, kontribusi pekerja kita dari sektor pertanian itu masih sangat banyak," tutur CT.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, secara historis Perum Bulog biasanya melakukan intervensi pasar ketika kenaikan GKP sudah mendekati 3 persen.
Namun, menurut CT, kenaikan GKP di bulan September 2014 masih dalam taraf aman, dan tidak mengerek inflasi besar-besaran. "So far, kami melihatnya tidak one by one sector. Kami melihatnya dari inflasi secara keseluruhan. So far, saya happy dengan hasil yang ada," tukas CT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.