Ketika merintis usahanya lima tahun silam, Fita mengaku hanya bermodalkan satu foto bros cantik yang diunggahnya ke akun Facebook dan disebarkannya melalui broadcast Blackberry Messenger (BBM).
Selanjutnya, sambil menunggu kabar gembira yakni respons dari pembeli, Fita fokus menyelesaikan kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Pertama kali memulai usahanya pada 2009 Fita masih duduk di bangku kuliah.
Bermodal awal Rp 100.000, semua dagangan Fita terjual habis. Ia mendapat pemasukan Rp 300.000. Pembeli pertamanya waktu itu adalah orang Tegal. Ia tak pernah kenal dan tak pernah berjumpa dengan pembeli pertamanya itu. Bermodalkan kepercayaan, Fita mengirimkan lusinan bros kepada pembeli pertamanya.
Dengan kemudahan pemasaran online, Fita pernah melayani pemesan terjauh yakni dari Papua. Saat ini ia menerima pesanan dalam jumlah besar dari Jakarta, Serang, Banten.
Bros-bros cantik Fita dibanderol mulai Rp 20.000 per lusin hingga Rp 200.000 per lusin. Jika pesanan sedang ramai, Fita bisa meraup omzet hingga Rp 1.000.000 per minggu. Jika pesanan sedang sepi, paling tidak ia bisa mendapat Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per minggu. Keuntungannya, 150 persen dari modal.
“Pembelian paling sedikit Rp 50.000, paling banyak Rp 2.000.000. Paling enggak tiap enam bulan sekali pasti ada yang order sampai Rp 2.000.000,” imbuh Fita.
Tak hanya Fita, Imelda atau akrab disapa Melda juga melakoni profesi sampingan sebagai “home working mom”. Ibu tiga orang anak ini menjajakan baju-baju lewat Blackberry Massenger.
“Aku jualan pakai 5 BB (Blackberry),” kata Melda.
Melda menjual baju-bajunya melalui toko online (OS) "Azzaky Shop", dibanderol mulai Rp 75.000 hingga Rp 120.000. Ia mengaku lebih banyak menerima order dalam bentuk eceran. Sebab, kata dia, jika dipesan dalam partai besar atau grosiran, reseller harus mengumpulkan sejumlah pembeli terlebih dahulu. Itu lebih repot daripada melayani pembeli eceran.
Tetap Dekat dengan Si Kecil
Bagi Fita maupun Melda, menjadi “home working mom” memberikan banyak kenyamanan. Memiliki banyak quality time dengan si kecil dan tetap produktif secara ekonomi adalah kenikmatan sebagai seorang ibu. Mereka pun bisa membantu suami menambah pundi-pundi rumah tangga.
“Senengnya ora usah lunga neng endhi-endhi, ora usah dandan ayu-ayu, ora usah tangi esuk, ora usah nyewa toko, tetep payu. Ora usah adus juga tetep payu. Nek saiki, plus karo momong, karo nyusui, tetep iso dodolan. Nek pas kuliah, sambi neng kelas, iso dodolan. (Senangnya enggak usah pergi kemana-mana, enggak usah dandan cantik-cantik, enggak usah bangun pagi, enggak usah nyewa toko, tetap laku. Enggak usah mandi juga tetap laku. Kalau sekarang, plus merawat, juga menyusui anak, tetap bisa jualan. Kalau pas kuliah, sembari di kelas, bisa jualan),” cerita Fita soal kelebihan menjadi “home working mom”.
Begitu juga dengan Melda. Dia mengaku banyak sekali keuntungan bekerja dari rumah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi.
“Apalagi untuk ibu rumah tangga seperti saya. Pekerjaan saya sebagai seorang istri dan ibu tidak terbengkalai, karena kita bisa mengerjakannya dari rumah,” ucap wanita berusia 29 tahun itu.
Di dunia yang datar ini, urusan transaksi pun tak perlu dilakukan dengan tatap muka dan tunai. Semua bisa berlangsung secara elektronik, non tunai, melalui mobile atau internet banking.
Realitas kita memang telah berubah. Wajah uang masa kini tidak lagi bertumpuk dalam bentuk kertas, tapi deretan angka yang terpampang di layar telepon atau monitor komputer kita.
“Enggak perlu capek-capek kita harus keluar rumah, cukup upload dan share daganganku ke customer. Setiap pesanan saya tinggal minta supplier untuk packing dan kirim. Setelah itu, tinggal ambilin keuntungannya yang udah masuk ke rekening kita,” sambung Melda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.