Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi DIlantik, IHSG Tancap Gas dan Ditutup di 5.040,53

Kompas.com - 20/10/2014, 16:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan peristiwa politik yang terjadi pada awal pekan ini, Senin (20/10/2014), investor merepons positif pelatikan Jokowi menjadi Presiden RI ke-7. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat, dan perdagangan cukup ramai pada hari ini.

Sebagaimana diketahui, IHSG melanjutkan penguatan dari akhir pekan lalu, menyusul sejumlah peristiwa yang menghapuskan kekhawatiran investor terhadap kondisi politik di Indonesia. Meski nilai transaksi tidak sebesar saat Jokowi-JK menang dalam versi quick count sehari setelah Pilpres, namun perdagangan hari ini lebih ramai ketimbang hari-hari biasa.

Betemunya Prabowo Subianto dengan Jokowi pada akhir pekan lalu dan bergabungnya PPP dengan koalisi partai pendukung pemerintah, mengindikasikan pemerintahan Jokowi-JK ke depan tidak terlalu menghadapi kesulitan politik. Ditambah, pelaksanaan pelantikan yang berjalan lancar, menambah confidence investor terhadap perkembangan politik di Tanah Air.

Pada pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 11,58 poin atau 0,23 persen menjadi 5.040,53. Indeks sempat menyentuh level tertinggi harian di 5.101,21 pada sesi I perdagangan. Sebanyak 181 saham diperdagangkan menguat, 122 saham melemah dan 77 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,44 miliar lot saham senilai Rp 7,54 triliun.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi pemegang saham hari ini adalah TLKM (Rp 2.845), BMRI (Rp 10.125), INTP (Rp 23.725), ITMG (Rp 20.000), dan MLPL (Rp 895). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar adalah LPKR (Rp 1.005), ADRO (Rp 960), UNVR (Rp 31.175), LSIP (Rp 1.780), dan PTPP (Rp 2.430).

Sektor saham yang menguat pada penutupan sore hari ini adalah industri dasar (0,66 persen), aneka industri (0,81 persen), properti (0,24 persen), infrastruktur (0,24 persen), keuangan (0,49 persen) dan perdagangan (1,5 persen).

Di sisi lain, sektor saham yang melemah adalah agribisnis (-1,01 persen), pertambangan (-0,23 persen), konsumer (-1,5 persen) dan manufaktur (-0,38 persen).

Dari pasar regional, bursa saham di kawasan Asia Pasifik menguat pada awal pekan ini, mengekor Wall Street yang ditutup menghijau pada akhir pekan lalu. Penguatan dipimpin oleh bursa Tokyo yang naik hampir 4 persen, tepatnya 3,98 persen di posisi 15.111,23 karena nilai tukar yen melemah terhadap dollar AS.

Investor pada hari ini melakukan aksi beli setelah pada pekan lalu pasar di Asia Pasifik mengalami jenuh jual. Namun demikian, pemodal juga masih mengkhawatirkan data perekonomian China yang akan dirilis.

Sementara itu bursa Shanghai menguat 0,66 persen atau 15,54 poin menjadi 2.356,73, dan bursa Hong Kong menguat 0,20 persen dan berakhir di 23.070,26.

Seiring dengan menguatnya bursa, nilai tukar rupiah juga menguat terhadap dollar AS sebesar 0,64 persen, dan diperdagangkan di Rp 12.032 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com