Berdasarkan dua sisi itu, muncul pemikiran bahwa potensi pasar dalam negeri yang besar lebih baik dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh stakeholder ekonomi Indonesia. "Muncul pemikiran, Pasar kita sendiri "bahenol", seksi, ngapain ke pasar negara tetangga yang kerempeng?," kata Ryan di Jakarta, Rabu (22/10/20).
Pendapat seperti itu muncul karena pasar di negara-negara ASEAN relatif sudah jenuh. Hal berbeda justru terjadi pada pasar Indonesia yang sangat bergairah terhadap barang-barang baru. Meskipun begitu, Ryan menilai bahwa stakeholders ekonomi Indonesia tidak perlu khawatir akan hal itu.
Misalkan dalam hal perbankan, tawaran yang diberikan oleh bank-bank Singapura biasanya menyasar masyarakat kelas atas yang memiliki dana besar. "Tapi kita jangan khawatir kebangetan lah, tawaran dari bank-bang Singapur paling untuk kelas tinggi, kan literasi mereka sudah sangat baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.