Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2013 menunjukkan 51 persen keuangan keluarga Indonesia ditentukan oleh perempuan. Selain itu, 33 persen usaha kecil di Indonesia pun dimiliki oleh perempuan.
Hanya saja, meski data menunjukkan bahwa perempuan Indonesia sudah akrab dengan kegiatan mengatur keuangan, sumber yang sama juga menyatakan bahwa pemahaman keuangan perempuan masih rendah.
OJK menyatakan bahwa tingkat pemahaman keuangan perempuan Indonesia masih berada di angka 18,84 persen. Sementara, tingkat literasi kaum pria lebih tinggi, yaitu mencapai 24,87 persen.
Executive Vice President, Head of Wealth Management and Business Strategy Commonwealth Bank, Rian Eriana Kaslan, menengarai adanya kemungkinan bahwa lebih rendahnya tingkat literasi perempuan Indonesia terjadi karena edukasi lebih banyak ditujukan bagi kaum pria.
Perempuan, tutur Rian, membutuhkan pendekatan yang berbeda. Inilah salah satu latar belakang diperlukannya edukasi keuangan khusus bagi perempuan.
"Pengetahuan (mengenai keuangan) banyak yang ditujukan bagi lelaki. Sengaja atau tidak, kita tidak tahu. Perempuan membutuhkan cara komunikasi berbeda," ujar Rian.
Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan konsumen, Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono mengungkapkan bahwa gerakan edukasi bagi perempuan membutuhkan metode yang tepat. Tanpa metode tersebut, kaum perempuan cenderung enggan mempelajarinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.