Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2014, 05:07 WIB

KOMPAS.com - Harga minyak kembali tenggelam ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Dibandingkan harga tertinggi sepanjang 2014, harga minyak sekarang hampir separuhnya saja. Permintaan minyak pun diperkirakan bakal anjlok ke level yang belum pernah terjadi dalam satu dekade terakhir.

Kementerian Energi Amerika Serikat melaporkan data mengejutkan tentang lonjakan cadangan minyak mereka, sementara OPEC memperkirakan pada 2014 permintaan minyak dunia bakal anjlok ke level yang tak pernah dilihat setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Acuan pasar minyak Amerika, Rabu (10/12/2014), mencatat harga minyak turun 4 persen senilai 2,60 dollar AS per barrel, membawa minyak dunia ke harga 61,23 dollar AS per barrel. Harga serendah ini tak pernah terlihat sejak Juli 2009.

Dalam dua pekan terakhir, harga minyak di pasar acuan Amerika turun 17 persen. Dibandingkan harga tertinggi minyak pada tahun ini, di level 107,26 dollar AS, harga hari ini sudah anjlok 43 persen. Sementara itu, harga minyak di pasar acuan London, Brent, turun 2,5 dollar AS ke harga 64,34 dollar AS per barrel.

OPEC, Rabu, memperkirakan permintaan minyak dunia akan turun menjadi 28,9 juta barrel per hari pada 2015, lebih rendah 400.000 barrel per hari dibandingkan permintaan pada 2014. Target produksi negara-negara anggota OPEC pada 2015 adalah 30 juta barrel per hari, yang artinya pasokan minyak akan semakin berlimpah melebihi permintaannya.

Pada hari yang sama, Kementerian Energi melaporkan peningkatan stok minyak mereka menjadi sebanyak 1,5 juta barrel ke level 380-an juta barrel, ketika analis sebelumnya memperkirakan cadangan ini akan turun 2,2 juta barrel. Cadangan gasoline pun disebut melampaui perkiraan.

Diperkirakan, harga rata-rata per gallon bahan bakar minyak di Amerika adalah 2,6 dollar pada 2015, setara sekitar Rp 32.000. Dengan konversi satu gallon setara dengan 4,4 liter, maka harga per liternya sekitar Rp 7.000-an. Harga tersebut lebih rendah sekitar 23 persen dibandingkan rata-rata harga gasoline sepanjang 2014.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Diluncurkan Besok oleh Jokowi, Apa Itu Bursa Karbon?

Diluncurkan Besok oleh Jokowi, Apa Itu Bursa Karbon?

Whats New
Harus Ganti 1,1 Ton Emas ke Konglomerat Surabaya, Antam Pastikan Keuangan Aman

Harus Ganti 1,1 Ton Emas ke Konglomerat Surabaya, Antam Pastikan Keuangan Aman

Whats New
Kemenhub: Sejauh Ini Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berjalan Lancar

Kemenhub: Sejauh Ini Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berjalan Lancar

Whats New
Lewat Invesbook, Pebisnis yang Mencari Investor dan Pengakuisisi Bisa Bertemu

Lewat Invesbook, Pebisnis yang Mencari Investor dan Pengakuisisi Bisa Bertemu

Rilis
Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Whats New
Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Whats New
Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Whats New
Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Whats New
Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Whats New
Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com