Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Jokowi soal Penghapusan Subsidi untuk Premium

Kompas.com - 02/01/2015, 11:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah mencabut subsidi untuk bahan bakar (BBM) RON 88 atau premium. Presiden Joko Widodo menyatakan, dengan pencabutan subsidi itu, pemerintah akan makin mudah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kemarin juga sudah kita turun lagi BBM, karena harga minyak dunia turun, sehingga harga premium kita akan mengikuti harga pasar. Ini lebih menggampangkan kita dalam menghitung APBN kita," ujar Presiden yang akrab dipanggil Jokowi ini di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12/2014).

Dengan situasi fiskal yang lebih baik di tahun 2015, Presiden pun mengatakan optimistis ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik. "Ini menambah optimisme kita ekonomi kita lebih baik. Jangan ada satu orang pun yang pesimis karena ke depan saya optimis," ucap dia.

Pada kesempatan itu dia pun menjelaskan kembali mengenai alasan pemerintah sempat menaikan harga BBM pertengahan November lalu. Menurut Jokowi, hal itu terpaksa dilakukan karena situasi fiskal yang sangat menekan APBN.

"Tetapi memang secara kalkulasi harus dinaikan tidak ada alternatif dan itu melonggarkan ruang fiskal kita, ada sekitar Rp 240 trliun yang bisa digunakan untuk membangun infrtastuktur. Semuanya kita bangun," kata dia.

Seperti diberitakan, mulai 1 Januari 2015, premium tidak masuk lagi ke dalam BBM tertentu bersubsidi alias tidak akan mendapatkan subsidi lagi. Premium RON 88 masuk dalam jenis BBM khusus penugasan dan BBM umum nonsubsidi. Sedangkan BBM tertentu bersubsidi tinggal  minyak tanah dan solar masuk dalam BBM tertentu bersubsidi.

Meski tidak disubsidi, harga premium turun menjadi Rp 7.600 per liter, seiring dengan anjloknya harga minyak dunia yang mendekati level 50 dollar AS per barel.

baca juga:
Premium, Selamat Datang di Mekanisme Pasar!
Sama-sama "Bersaldo Nol", Jokowi dan SBY Punya Motif Beda Saat Turunkan Harga BBM
Ini Perbedaan SBY dan Jokowi Turunkan Subsidi BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com