Terlebih lagi, PMN yang diusulkan dalam APBN Perubahan 2015 ini lumayan fantastis, menembus Rp 67 triliun. Ahmadi dalam rapat yang menghadirkan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno mengatakan, parlemen ingin agar BUMN sehat. Tetapi faktanya banyak BUMN tidak sehat.
“Disuntik terus (tapi tetap sakit). Ini mulai hati-hati, PLN ini subsidinya besar, keuntungannya dikasih 7 persen. Luar biasa kita (mendukung PLN). Saya kira PLN perlu mendapatkan pembahasan khusus ini Pak Sofyan. Walaupun beliau teman saya, tapi kita perlu melihat bagaimana menyelesaikan persoalan PLN,” kata Ahmadi Selasa (20/1/2015).
Ahmadi menjelaskan, DPR selalu mengharapkan kontribusi yang lebih besar dari BUMN berupa share keuntungan alias dividen. Atas dasar itu, diharapkan BUMN bisa meningkatkan keuntungan, dan tidak ‘sakit’.
Sebelumnya, pemerintah berencana menyuntikkan modal sebesar Rp 67 triliun ke sejumlah BUMN. Usulan PMN sebesar itu terdiri dari BUMN yang di bawah Kementerian BUMN sebesar Rp 48,1 triliun, dan BUMN di bawah Kementerian Keuangan sebesar Rp 18 triliun.
“Dari tahun-tahun sebelumnya kita hanya sedikit sekali memberikan (PMN). Sekarang diusulkan tambahan PMN luar biasa besarnya. Kalau tidak salah, diambilnya dari pembiayaan, dari utang, atau penerbitan SUN,” ucap Ahmadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.