Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Bisnis Bermodal "Handphone"

Kompas.com - 30/01/2015, 12:37 WIB

oleh Dedy Dahlan
*
@dedydahlan

KOMPAS.com - Enggak sekali dua kali, bahkan enggak sepuluh kali dua puluh kali, saya bertemu orang yang punya mimpi besar, punya profesi atau bisnis impian, tetapi tidak dieksekusi dan tidak dimulai, karena masalah ‘nggak ada modal’.

Kalau duren adalah rajanya buah, dan Rhoma Irama katanya rajanya dangdut, dan jidat saya adalah rajanya jidat (versi audience seminar saya), maka ‘modal’ adalah rajanya semua alasan.

Modal yang dimaksud di sini hampir selalu berurusan dengan urusan dompet. Dan solusi yang paling banyak dikemukakan orang adalah, “mau kerja dulu coach, nabung, nyari modal sampai cukup”.

Masalahnya, pas ditanya “Cukupnya itu segimana?” Kebanyakan dari mereka cuma tertawa datar nan hambar, karena ternyata mereka enggak tahu “cukupnya” segimana!

Beberapa bahkan enggak tahu sebenarnya mereka butuh berapa, atau mau ‘ngumpulin’ berapa lama!

Jadi bagaimana mau selesai tahap ‘ngumpulin modal’ nya, kalau bahkan enggak tahu butuh berapa?

Jadilah mereka terjebak tanpa sadar di profesi yang nggak ‘mereka banget’, entah sampai kapan. Dan masih di profesi yang terus mereka keluhkan, sampai sekarang.

Padahal, buat saya, namanya ‘modal’ itu seharusnya bisa diartikan sebagai ‘apa yang ada di tangan Anda saat ini, dan bisa Anda akses saat ini juga’!

Termasuk tapi tidak terbatas pada, modal tampang. Modal skill public speaking. Modal skill masak. Modal jaringan dan kenalan yang berpengaruh. Modal uang secukupnya. Modal ide. Bahkan, mungkin yang tidak pernah lepas dari tangan Anda, modal handphone.

Saya sendiri, memulai profesi saya untuk jadi penulis dengan modal handphone. Tepatnya, modal phonebook, di handphone jadul saya dulu.

Saat itu saya sedang menjalankan beberapa bisnis kecil, tapi pengalaman saya selama beberapa tahun di jalanan, mencoba berbagai bisnis, dari jualan keripik antar warnet, membuka toko mainan dan anime, hingga properti, memberi saya beberapa insight yang ingin saya share untuk anak muda.

Saya punya segudang hal yang ingin saya sampaikan untuk anak muda, yang bahkan hingga hari ini, banyak dari mereka yang seringkali masih ‘galau’ untuk menentukan arah karier, memilih profesi, dan menentukan masa depannya.

Saya ingin share pengalaman dan pemikiran saya, dalam bentuk buku. Tapi bagaimana? Saya tidak kenal seorangpun di dunia penulisan, dan penerbitan. Saya bahkan tidak ada pengalaman sama sekali untuk menulis buku. Jangankan buku, menulis biodata saja kadang- kadang saya harus nyontek.

Tapi ada satu modal yang saya punya. Handphone, dan phonebook di dalamnya. Jadi saya angkat itu handphone, dan saya telepon satu demi satu nama yang ada, dari A, sampai Z, untuk menanyakan, “Halooo bro, gua mau tanya dong, punya kenalan penulis, editor, atau penerbit nggak? Nggak? Oke makasih”. Lalu saya lanjut ke nama berikutnya.

Dalam waktu singkat, saya punya sehalaman daftar nama potensial untuk saya telepon dan hubungi. Dan dengan modal handphone yang sama, proses menelepon itu saya ulangi lagi. “Haloo mas, salam kenal, nama saya Dedy Dahlan, saya mau nanya- nanya soal proses penulisan…” Lalu saya lanjut ke nama berikutnya, sampai saya berhasil mendapatkan beberapa janji temu dengan editor beberapa penerbit.

Saya jadi penulis dengan modal handphone. Saya tidak sendiri, Adam, seorang murid saya, punya passion dalam bisnis event organizer. Tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Dia belum pernah dan tidak punya jaringan EO sebelumnya. Jadi, setelah mendengar kisah saya, dengan modal smartphone-nya, dia mengirimkan email ke semua nama yang ada di Google Account–nya, dan mengirimkan message lewat sebanyak mungkin koneksi LinkedIn-nya, untuk memperkenalkan dirinya dan jasa EO spesifik yang ditanganinya.  Ia juga menawarkan jasa unik yang dimilikinya, dan melakukan follow up calls, dari handphone yang sama.

Setelah beberapa kali mencoba, satu demi satu penerima emailnya membalas message-nya. Ada yang menolak dengan halus, tapi ada juga yang mengajak bertemu!

Adam kini sedang terlibat beberapa project event kreatif yang lumayan di Bandung. Lagi- lagi, hanya dengan modal handphone.

Lain lagi, seorang illustrator dari luar negeri, bernama Robert, yang punya gaya unik dalam menggambar manga yang imut- imut. Untuk menyebarkan gayanya yang unik dan memperkenalkan gayanya di internet, dia mengubah berbagai foto selfie orang di internet jadi manga dengan gaya khasnya, lalu menunggahnya di situs milik dia. Ia pun memantau progress dan menyebarkan hype untuk gambarnya, lewat smartphone nya!

Kini semua orang, dari seluruh dunia, mengantri untuk mengirimkan foto selfie, untuk diubah jadi manga olehnya.

Jadi jangan biarkan masalah ‘nggak ada modal’ menghambat Anda. ‘Modal’ Anda adalah apa yang ada di tangan Anda, saat ini!

Jadi, bagaimana Anda bisa memakai handphone Anda sebagai modal untuk memulai passion Anda dengan segera?


*Dedy Dahlan adalah penulis best seller dari buku "Lakukan Dengan Hati", "Ini Cara Gue", dan "Passion! – Ubah Hobi Jadi Duit", yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blak-blakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan Coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com