Ada sejumlah komoditas penyumbang deflasi Januari 2015 ini. Pertama adalah bensin, yang menyumbang deflasi 0,71 persen dengan perubahan atau penurunan harga sebesar 15,33 persen.
Suryamin menjelaskan, ini disebabkan kebijakan pemerintah yang menurunkan harga premium pada 1 Januari 2015 dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Lalu, pemerintah menurunkan lagi pada 19 Januari 2015, dari Rp 7.600 menjadi Rp 6.700 per liter untuk Pulau Jawa, Rp 7.000 per liter untuk Pulai Bali, serta Rp 6.600 per liter untuk pulau di laur Jawa, Madura, Bali.
"Terjadi penurunan di 82 kota IHK, dengan kisaran 12,07 persen sampai 16,49 persen," ucap Suryamin, dalam paparan Senin (2/2/2015).
Komoditas kedua penyumbang deflasi Januari 2015 adalah cabai merah dengan andil sebesar 0,22 persen, dan perubahan harga 24, 73 persen. Suryamin bilang, hal ini disebabkan pasokan mulai meningkat lantaran sudah memasuki musim panen.
Terjadi penurunan harga di 74 kota IHK, dimana penurunan tertinggi terjadi di Jayapura dan Watamone masing-masing sebesar 55 persen, serta Gorontalo sebesar 54 persen.
Sementara itu komoditas ketiga penyumbang deflasi Januari 2015 adalah tarif angkutan dalam kota dengan andil sebesar 0,07 persen, dengan penurunan harga 2,2 persen. Suryamin berujar, hal ini didorong penurunan harga BBM. Namun, dia menuturkan, penurunan tarif angkutan dalam kota baru terjadi di 22 kota IHK, dari 82 kota yang diamati.
Penurunan tarif tertinggi terjadi di Ternate 17 persen, dan Sukabumi serta Palembang masing-masing 13 persen. "Coba kalau 82 kota itu turun semua, deflasinya juga lebih besar. Ini masih ada yang belum menurunkan. Ya, pemerintah nanti pasti akan mengatur," imbuh Suryamin.
Selain ketiga hal tersebut, penyumbang deflasi Januari 2015 yakni tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,07 persen dan dengan penurunan harga sebesar 10,84 persen. Cabai rawit juga menyumbang deflasi dengan andil sebesar 0,06 persen, dan komoditas solar menyumbang deflasi dengan andil sebesar 0,02 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.