Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Ekspor Tak Realistis, Faisal Basri Sebut Nawacita 'Sesat'

Kompas.com - 23/02/2015, 13:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Faisal Basri mengritik keras target pemerintah yang ingin menaikkan ekspor perdagangan 300 persen dalam 5 tahun seperti tertera dalam Nawacita.

Menurutnya, Nawacita yang dibuat pemerintah tak realistis dan menyesatkan. "Nawacita ini sesat, ini awalnya. Kalau bisa Pak Rahmat (Menteri Perdagangan) sampaikan ke Presiden kalau indikatornya ini salah. Apa gunanya ekspor naik 3 kali lipat tapi impornya naik naik 5 kali lipat," ujar Faisal dalam acara Retinking Kebijakan Perdagangan Menuju Target Ekspor 2015 di Gedung Kemendag, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Menurut dia, apabila pemerintahan menggunakan Nawacita sebagai acuan bekerja, maka pembangunan ekonomi pun akan ikut sesat. Untuk meyakinkan bahwa Nawacita itu tak realistis, Faisal pun membeberkan beberapa dana terkait ekspor peradangan Indonesia.

Misal di sektor migas, ekspor Indonesia terus turun dari tahun ke tahun. Situasi ini menurut dia harus diantisipasi dengan meningkatkan ekspor non migas agar tak terjadi defisit.

"Seribu malaikat diturunkan pun tak akan bisa. Kok kita ini berbohong pada diri sendiri, Cukuplah bohongan ini. Bayangkan, ekspor paling banter di dunia tahun ini cuma 3,8 persen. Tapi kita (target) 28 persen. Ya ngimpi lah," kata Faisal.

Dia mencontohkan, selama 5 tahun India sudah sangat giat melakukan berbagai cara menaikan ekspornya. Hasilnya, pertumbuhan ekspor negara itu hanya tumbuh 74 persen. Jadi kata dia, target ekspor yang tertera dalam Nawacita sama sekali tak realistis. Bahkan, Faisal mengatakan Nawacita hanya sebatas pernyataan politik belaka.

"Nawacita ini jangan dijadikan kitab suci, ini hanya pernyataan politik. itu tidak rasional. Paling, yang bikin juga bilang 'yang penting memang dulu (saat pemilu 2014)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com