Hari ini rupiah diperkirakan akan kembali menghadapi tekanan pelemahan. Penguatan indeks dollar AS memberi tekanan bagi mata uang di tingkat global, termasuk atas mata uang Garuda.
Berkurangnya sentimen negatif dari Zona Euro tidak berarti bahwa tekanan penguatan dollar AS berkurang. Dollar AS menguat menjelang pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, kepada Senat walaupun data AS mayoritas diumumkan memburuk malam tadi.
Harga minyak mulai kembali ke tren penurunan setelah malam tadi kembali ke bawah 60 dollar AS per barrel. Sore nanti ditunggu data inflasi Zona Euro yang diperkirakan masih tetap rendah.
Rupiah sendiri, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hanya berhasil mengurangi tekanan pelemahannya, tetapi gagal menguat. Terlihat beberapa mata uang di Asia berhasil menguat hingga kemarin sore.
"IHSG yang sempat melemah di saat bursa saham lain di Asia menguat cukup tajam akhirnya berhasil ditutup menguat. Tekanan rupiah pun diperkirakan bertahan hari ini," sebutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.