Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Modal ke Bank BUMN Gagal, Mengapa Bankir Asing Senang?

Kompas.com - 25/02/2015, 12:00 WIB

Pertama, kalau mendapatkan PMN, bank ini bisa melakukan right issue sebesar ± Rp 9 triliun.

Kedua, dengan ketentuan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 8 persen, berarti kemampuan memberi kredit bank ini akan meningkat sekitar 12 kali, yakni menjadi sekitar Rp 108 triliun.

Nilai sebesar itu tentu baik untuk mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan  infrastruktur dan pembangkit – pembangkit tenaga listrik. Itu sebabnya, jauh sebelum terbentuknya MEA, bank – bank pemerintah di Singapura, Malaysia dan Thailand telah melakukan konsolidasi dan diperkuat permodalannya oleh pemerintah.

Jadi sekarang paham kan mengapa rekan-rekan saya dari seberang senang melihat keputusan para politisi kita untuk tidak cepat-cepat memperkuat perbankan nasional?

Selamat berpikir.


ist Prof Rhenald Kasali

Prof. Rhenald Kasali
adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com