Jonan mengeluarkan kebijakan yang menutup loket penjualan tiket airlines di bandara secara bertahap. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Kualanamu Medan.
Berdasarkan kebijakan tersebut, calon penumpang didorong untuk membeli tiket penerbangan secara online. Kendati dipesan melalui online, Jonan mengatakan bahwa pembayaran tiket juga bisa dilakukan secara tunai di bandara melalui loket layanan konsumen.
"Kalau yang enggak punya ATM segala macam bagaimana, ya bisa dilayani dengan customer service. Bisa juga bayar tunai," ujar dia.
Berbeda dengan Jonan, Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan bahwa pembelian tiket di bandara masih bisa dilakukan asalkan melalui transaksi nontunai. Ia mengatakan bahwa tujuan kebijakan penutupan loket penjualan tiket di bandara tersebut untuk mengurangi transaksi tunai.
Oleh karena itu, reservasi tiket maskapai bisa dilakukan melalui ATM. Selain melalui ATM, nantinya masyarakat juga bisa membeli tiket langsung di bandara melalui komputer yang disediakan AP II. Artinya, masyarakat bisa melakukan reservasi melalui komputer yang ada di bandara.
Sementara itu, konter layanan konsumen (customer service) sebagai pengganti loket tiket di bandara, diperuntukkan untuk melayani kebutuhan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, melakukan proses refund (pengembalian uang tiket), termasuk layanan pembatalan penerbangan.
Sebelumnya, Menhub Jonan sempat mengatakan bahwa penutupan loket tiket di bandara untuk mencegah calo tiket. Bahkan, Jonan mengatakan bahwa calo tiket di bandara sudah sangat bising.
Ia mengatakan bahwa industri penerbangan nasional harus mampu melakukan modernisasi penjualan tiket pesawat. Hal itu penting dilakukan untuk meminimalisir praktik percaloan di bandara. Ia mencontohkan, saat bertugas di PT KAI, ia melakukan berbagai perbaikan di stasiun.
Salah satu poin penting kata dia, KAI berhasil menterapkan sistem penjualan tiket secara online melalui kerja sama minimarket, sehingga masyarakat mudah mendapatkan tiket. Hal itu menurutnya, mampu membuat para calo yang biasanya marak menjadi berkurang