Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Investor Asing Bernafsu Akuisisi Bank Lokal

Kompas.com - 14/03/2015, 17:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis perbankan Indonesia masih dipandang legit oleh investor asing. Maklum, margin bunga bersih (NIM) bank Tanah Air terbilang tinggi di kawasan Asia. Tak heran, daya tarik perbankan lokal kali ini memikat hati empat investor asing sekaligus.

Deputi Komisioner Bidang Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengungkapkan, empat investor itu berasal dari Korea Selatan (Korsel), Taiwan dan Jepang. Mereka pun sudah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi dua bank lokal. Dua di antara empat investor asing tersebut adalah China Construction Bank Corporation (CCB) dan Shinhan Bank.

"CCB sudah menemukan satu Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1 untuk diakuisisi. Bank BUKU 1 ini termasuk dalam enam bank yang harus divestasi," ujar Irwan, Kamis (13/3/2015).

Menurut dia, Shinhan dan CCB sebenarnya belum meminta izin akuisisi secara formal ke OJK. Sebab, mereka masih mencari satu bank lagi untuk diakuisisi. Ini terkait aturan OJK yang mewajibkan investor asing mengakuisisi minimal dua bank kecil sekaligus untuk mempercepat konsolidasi perbankan.

Ada KCBA Selain Shinhan dan CCB, ada bank asal Taiwan dan Jepang yang bernafsu ekspansi di Indonesia. Irwan menuturkan, bank asal Taiwan tersebut telah membuka komunikasi dengan OJK terkait rencana akuisisi. Sedangkan bank asal Jepang berstatus kantor cabang bank asing (KCBA) yang telah beroperasi di Indonesia.

Skemanya, KCBA asal Negeri Sakura ini berniat membeli satu bank berukuran kecil dalam rangka ekspansi usaha. Pasca akuisisi, KCBA dan bank lokal itu akan merger atau membentuk holding untuk memperkuat posisi bisnisnya.

"Bank asal Jepang dan Taiwan masih penjajakan akuisisi. Baru komunikasi dengan OJK," ucap Irwan.

Serbuan sejumlah investor asing itu sejalan dengan kebijakan OJK. Irwan menyatakan, ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan OJK dalam memberikan izin akuisisi bagi investor atau bank asing.

Pertama, mendukung konsolidasi perbankan. Bank asing wajib mengakuisisi lebih dari satu bank BUKU 1 dengan modal inti Rp 100 miliar hingga Rp 1 triliun atau BUKU 2 dengan modal inti Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun. Bank hasil akuisisi ini kemudian wajib digabung (merger).

Kedua, bank pendatang baru menyatakan minat untuk membiayai sektor prioritas yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, kredit konstruksi. Ketiga, mengembangkan perbankan syariah. Ini merupakan upaya OJK untuk mendongkrak pangsa pasar syariah yang melambat meski ukurannya masih mini. Ketiga, OJK memperlonggar izin akuisisi karena telah menjalin kesepakatan resiprokal dengan sejumlah negara. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com