Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor dari Mana yang Masih Bergairah Berinvestasi di Indonesia?

Kompas.com - 16/03/2015, 05:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan bahwa melemahnya rupiah sejak awal tahun 2015 belum berpengaruh terhadap investasi baik PMDN maupun PMA. Lantas, investor dari negara mana saja yang getol berinvestasi di tengah melemahnya rupiah?

Berdasarkan data BKPM bulan Januari-Februari 2015, investor Tiongkok merupakan investor paling getol akan berinvestasi di Indonesia dengan nilai 6,77 miliar dollar AS.

“Kenaikan rencana investasi Tiongkok tidak mengherankan karena pada Triwulan IV Tahun 2014 realisasi investasi dari Tiongkok untuk pertama kalinya sejak tahun 2010 masuk lima besar investasi asing ke Indonesia senilai 500 juta dollar AS," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan pers-nya, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Menurut Franky, jumlah investasi Tiongkok itu jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai 557,22 juta dollar AS. Selain Tiongkok, negara lain yang mencatatkan kenaikan rencana investasi Januari-Februari 2015 adalah Jepang senilai 1,03 miliar dollar AS. dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai 319,68 juta dollar AS.

Di posisi ketiga, negeri jiran yaitu Malaysia masuk dengan rencana investasi periode Januari-Februari 2015 senilai 2,23 miliar dollar AS, dibandingkan periode yang sama senilai 252,59 juta dollar AS. "Demikian juga dengan malaysia yang pada tahun 2014, untuk pertama kalinya masuk dalam lima besar investasi asing ke Indonesia senilai 1,8 miliar,” kata Franky.

Selain mencatat beberapa negara yang getol investasi awal tahun ini, BKPM pun mencatat ada beberapa negara yang mengalami penurunan investasi dibandingkan periode sayang sama tahun 2014.

Negara-negara tersebut antara lain Singapura, di mana sepanjang Januari-Februari 2015 rencana investasi yang sudah masuk senilai 2,32 miliar dollar AS, rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai 2,66 miliar dollar AS.

Negara lainnya yang juga mengalami penurunan rencana investasi adalah Korea Selatan di mana sepanjang Januari-Februari 2015 tercatat rencana investasi senilai 140,4 juta dollar AS, lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2014 senilai 669,29 juta dollar AS.

Pada tahun 2015, BKPM sendiri menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519 triliun, meningkat 14 persen dibandingkan realisasi investasi tahun 2014. Sementara, untuk periode 2015-2019, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 3.500 triliun guna mendukung target pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com