Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Pertanyakan Keseriusan Pemerintah soal Biogas

Kompas.com - 20/03/2015, 13:15 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Harry Salman Sohar mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam pengembangan bisnis biogas sebagai sumber energi alternatif.

Menurut dia, implementasi dari undang-undang yang ada perlu ditingkatkan. "Pengusaha dan pemerintah harus punya political will untuk mengembangkan biogas sebagai sumber energi alternatif. Jangan cuma undang-undang saja, jangan cuma dikertas, implementasikan lah. Namun, penetapan tarif Rp 1.800 kilowatt-hour memang sudah bagus, tapi masih ada yang kurang, " jelas Harry dalam acara Biogas Indonesia Forum 2015, di Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Menurut dia, saat ini industri biogas mengalami sejumlah hambatan, seperti dari sektor perbankan."Sampai saat ini perbankan kurang bantu, karena renewable energy ini kan banyak di daerah-daerah yang butuh jaminan dan sebagainya. Selain itu banyak juga yang dilakukan oleh UKM," kata Harry.

Hal ini senada dengan Kepala Hubungan Institusi Medco Energy Erwin S Sadirsan, yang mengatakan bahwa industri biogas memerlukan biaya yang tinggi, sehingga kemudahan dalam akses finansial menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan pemerintah.

"Karena cost industri ini tinggi, masih kecil produksinya, bunga masih tinggi sekitar 9 persen, kalau bisa jadi 1-2 persen. Contoh Brasil, akses finansial disana mudah, bunga di kasih rendah dan kredit mudah. Karena ini program pemerintah," kata Erwin dalam acara yang sama.

Selain itu, Erwin mengatakan, pemerintah harus siap menjadi pembeli dari hasil industri biogas dan memberikan insentif pajak yang cukup.

"Siap jadi off taker lalu kedua riset and development ditanggung pemerintah. Contoh di Brazil 96 persen dibeli oleh pemerintah. Sekarang baru Pertamina saja. Selain itu berikan insentif pajak," lanjut Erwin.

Sebagai informasi, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan kelompok energi baru dan terbarukan menyumbang 17 persen dari kebutuhan energi nasional. Amanat tersebut tertuang pada Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com