Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pemerintah "Menipu" Masyarakat soal Harga BBM?

Kompas.com - 08/04/2015, 12:44 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan, ada keanehan dalam kebijakan penetapan harga BBM oleh pemerintah. Menurut dia, hal ini berkaca dari perbandingan harga BBM bersubsidi Indonesia dengan harga acuan di Mean of Platts Singapore (MOPS).

"Misalnya, harga crude oil (Maret 2015) dunia pada level 60-70 dollar AS per barrel, harga bensin adalah 60 cent dollar AS (sekitar Rp 7.800), bensin kualitas RON 95. Tetapi, saat ini di masyarakat (di Indonesia) harga Rp 7.400 adalah premium dengan kualitas RON 88, bukan RON 95," kata Ahmad dalam jumpa pers KPBB di Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Sementara itu, harga solar dengan kadar belerang di bawah 50 ppm setara dengan Rp 7.400 per liter. Padahal, saat ini harga solar reguler kadar belerang Indonesia di atas 2.000 ppm harganya Rp 6.900 per liter.

"Tentu hal ini perlu dikaji dan perlu langkah tegas. Padahal, untuk kendaraan euro 2 itu butuh kadar belerang di bawah 500 ppm dan euro 4 maksimal 50 ppm, yang sudah diterapkan di Thailand," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, pemerintah perlu berhati-hati dalam menetapkan harga BBM. Pasalnya, kata dia, harga-harga yang menjadi acuan pemerintah (MOPS) bisa dengan mudah diakses masyarakat dan bisa dihitung selisihnya.

Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah perlu menerapkan fuel economy policy. Salah satunya ialah dengan menetapkan standar kendaraan euro 4.

"Tanpa aksi nyata ini, total konsumsi BBM akan meningkat. Pada 2019, konsumsi bensin diprediksi mencapai 33 juta kiloliter dan solar mencapai 19 juta kiloliter," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Whats New
Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Whats New
Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Whats New
Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Whats New
Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Whats New
Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Whats New
Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Whats New
Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Whats New
KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com