Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Gulirkan Kebijakan Baru

Kompas.com - 05/05/2015, 18:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyadari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2015 yang sebesar 4,71 persen meleset dari perhitungan internal pemerintah yang masih di kisaran 5 persen.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi RI pada kuartal I-2015. Sofyan menuturkan, pemerintah pun bertekad mengejar pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya.

Setelah mengeluarkan kebijakan tax allowance yang akan berlaku pekan ini, pemerintah akan meningkatkan fasilitas untuk pada pelaku usaha.

“Kami akan memperbaiki structural-adjustment. Kita akan mengadakan free trade zone lokal. Perusahaan yang investasi di kawasan berikat selama mencapai komponen domestik 40 persen, langsung dianggap produk dalam negeri,” kata Sofyan, di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Selain itu, Sofyan menambahkan bahwa pemerintah akan meningkatkan kapasitas gudang-gudang di kawasan berikat. Selama ini banyak perusahaan menyimpan barang-barang mereka di luar negeri.

Pergudangan yang didirikan di kawasan berikat bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk menyimpan barang-barang di dalam negeri. Selain itu, mereka pun menjadi lebih efisien dalam hal membayar kepabeanan untuk mendatangkan barang-barang.

“Ini baru kuartal I. Target kita setahun. Masih ada tiga kuartal yang harus kita perbaiki,” kata Sofyan.

Badan Pusat Statistik (BPS) tadi pagi melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 hanya mampu mencapai 4,71 persen. Ekonomi melambat dibanding periode sama tahun lalu, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,14 persen (konstan 2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Standard Chartered Ubah Fokus Bisnis Ritel Banking di Indonesia

Whats New
Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Lelang Royal Enfield, Pemerintah Berpotensi Kantongi Rp 2,16 Miliar

Whats New
Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Ada Potensi Migas di South Andaman, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus

Whats New
Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen, ADB: Berat...

Whats New
Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Whats New
Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Whats New
Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Whats New
Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Whats New
KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com