Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Impor Cabai dan Bawang

Kompas.com - 01/06/2015, 07:27 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com — Pemerintah berencana mengimpor komoditas jenis cabai dan bawang. Hal ini dilakukan karena permintaan yang meningkat, sementara pasokan dari dalam negeri tidak mencukupi sehingga membuat harga dua komoditas tersebut naik.

"Semua aman menjelang puasa, hanya ada kenaikan harga cabai dan bawang. Kemungkinan, cabai dan bawang kita akan impor," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, seusai meresmikan Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional 2015, di Gorontalo, Minggu (31/5/2015).

Rachmat mengatakan, langkah tersebut tengah dipersiapkan lantaran produksi dari kedua komoditas tersebut musiman. Saat produksi rendah dan permintaan tinggi, tidak ada pasokan untuk memenuhi kebutuhan.

"Karena ini (cabai dan bawang) merupakan produk musiman, ketika kebutuhan meningkat, produksi yang ada masih belum bisa memenuhi. Memang ada panen, tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan nasional," ujar Rachmat.

Rachmat menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan untuk jumlah yang akan diimpor. Namun, dia menegaskan bahwa kebutuhan pokok, khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan, masih dalam kondisi aman. "Impornya masih akan dihitung dahulu," ucap Rachmat.

Minggu lalu, harga cabai merah besar di tingkat petani dilaporkan melonjak akibat tingginya permintaan dari pasar, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Beberapa sentra penghasil cabai antara lain Desa Serang di Purbalingga, Brebes, Kulon Progo, dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Dari pantauan di sentra tanaman sayur, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Kamis, harga cabai merah besar mencapai Rp 20.000 per kilogram.

"Sebelumnya, harga cabai merah besar hanya Rp 8.000 per kg, sekarang sudah Rp 20.000 per kg. Kalau di pasaran mungkin sudah mencapai kisaran Rp 40.000 per kg," kata salah seorang petani, Sugito.

Sugito memperkirakan, harga cabai merah besar cenderung naik karena tingginya permintaan dari pasar menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com