Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Berbagai Istilah Reksa Dana

Kompas.com - 02/06/2015, 06:07 WIB

Satu-satunya yang bisa menyebabkan kenaikan atau penurunan harga reksa dana adalah terletak pada keahlian Manajer Investasi dalam mengolah saham dan obligasi. Apabila harga saham dan obligasi pilihannya naik, maka harga reksa dana juga akan ikut naik dan sebaliknya.

Saham dan obligasi memiliki nilai fundamental atau nilai wajar. Dengan demikian, ketika harga di pasaran lebih tinggi dibandingkan nilai wajar, maka disebut harga pasar tersebut kemahalan. Dan jika sebaliknya disebut kemurahan.

Di reksa dana berbeda, karena reksa dana merupakan kumpulan investasi yang bisa berubah sewaktu-waktu berdasarkan penilaian dari Manajer Investasi.

Dengan demikian, dalam harga reksa dana, tidak adalah istilah “mahal” dan “murah” sebab harga reksa dana mencerminkan keahlian Manajer Investasi. Semakin tinggi harga reksa dana, berarti semakin baik pula keahlian Manajer Investasi dan sebaliknya.

Dalam membandingkan reksa dana, sangat penting untuk membandingkan reksa dana dalam periode waktu yang sama. Bisa saja suatu reksa dana memiliki harga lebih tinggi dibandingkan reksa dana lain bukan karena keahliannya lebih baik tapi karena sudah ada lebih awal saja.



*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id

FB Rudiyanto.Blog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com