Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Turun 9,5 Dollar AS

Kompas.com - 04/06/2015, 08:26 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada Rabu (3/6/2015)  waktu setempat (Kamis pagi WIB), seiring situasi Yunani yang membaik dan data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dirilis.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 9,5 dollar AS atau 0,80 persen, menjadi 1.184,90 dollar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena laporan menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dan Yunani sudah hampir mendekati sebuah kesepakatan, serta Presiden ECB Mario Draghi menyatakan bahwa ia ingin Yunani tetap di zona euro. Ini menghapus kebutuhan untuk emas sebagai safe haven, sehingga menempatkan tekanan pada logam mulia.

Sebuah laporan yang dirilis Rabu oleh Automated Data Processing (ADP) berbasis di AS menunjukkan angka pekerjaan AS lebih baik dari perkiraan, juga menempatkan tekanan tambahan pada emas. Laporan menunjukkan angka penggajian (payrolls) swasta meningkat 201.000 pada Mei, lebih tinggi dari ekspektasi.

Angka-angka pekerjaan juga meningkatkan harapan untuk kemungkinan kenaikan suku bunga AS.

Para analis semula percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan pada Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, sekarang mereka percaya bahwa suku bunga akan naik ketika itu (angka pekerjaan) turun.

Pertemuan The Fed berikutnya dijadwalkan pada 15 Juni ketika investor mengharapkan berita tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga.

Sementara itu, perak untuk pengiriman Juli turun 31,9 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 16,48 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 8,7 dollar AS, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 1.104,10 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com