Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Tempati Posisi Ke-114 dalam Kemudahan Berinvestasi, BKPM Terus Lakukan Perbaikan

Kompas.com - 09/06/2015, 23:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Berbisnis di Indonesia kini dianggap lebih mudah. Hal tersebut terlihat dari peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) yang dirilis oleh Bank Dunia (World Bank).

Survei bertajuk "Ease of Doing Business (EODB) 2015" oleh World Bank Group menempatkan Indonesia pada peringkat ke-114, atau naik tiga peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati begitu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menuturkan, peringkat tersebut masih tergolong rendah.

"Jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia (ke-18), Filipina (ke-95), bahkan rata-rata kemudahan berusaha di kawasan Asia Timur dan Pasifik (ke-92). Oleh karena itu, kami berupaya melakukan berbagai perbaikan pada indikator-indikator EODB," ujar Franky melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/6/2015).

Franky menyatakan, BKPM akan terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk bersama-sama memperbaiki berbagai aspek yang masih menghambat kemudahan berusaha di Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, menjelaskan, perbaikan tersebut antara lain dilakukan pada indikator memulai usaha. Jumlah prosedurnya berkurang dari 10 menjadi 7, dan jumlah harinya berkurang dari 52,5 hari menjadi 9,2 hari.

"Indikator penyambungan listrik, jumlah prosedurnya berkurang dari 5 menjadi 4 buah, dan jumlah harinya berkurang dari 94 menjadi 35 hari," sambung Farah.

Indikator lainnya adalah penegakan kontrak. Jumlah prosedurnya berkurang dari 40 buah menjadi 3 buah, dan jumlah harinya berkurang dari 460 hari menjadi 56 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com