Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelak, Ada "Mekarsari" di Kabupaten Semarang

Kompas.com - 15/06/2015, 19:16 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


KOMPAS.com - Kelak, ada "Mekarsari" alias taman buah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, seperti layaknya Taman Buah Mekarsari di Jonggol, Jawa Barat. Adalah perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) yang memunyai rencana menyulap Desa Diwak dan Desa Bergas Kidul sebagai "Mekarsari" tersebut.

Terkait rencana itu, Sido Muncul bekerja sama dengan Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Dirjen PPHP) Kementrian Pertanian, mengadakan training of trainer (TOT) dan budi daya tanaman buah selama empat hari, sejak Jumat (12/6/2015)  di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Peternakan (BPSDM-Nak) Ungaran, Semarang. Pelatihan tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang dari kalangan para petani, karang taruna, ibu-ibu PKK dan Gapoktan. "Selama ini petani itu kan tanam buah, tengkulak datang, dibeli murah. Saya inginnya seperti taman buah Mekarsari. Berwisata, buahnya matang dipohon, bisa makan ditempat," kata Direktur Utama (Dirut) Sido Muncul, Irwan Hidayat, saat penutupan pelatihan di Agrowisata Sido Muncul, Senin (15/6/2015) siang.

Menurut Irwan, berdasarkan penelitian, Diwak cocok untuk ditanami buah durian. Sementara, Bergas Kidul cocok untuk komoditas buah alpukat.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa rempah yang sudah dilakukan Sido Muncul sejak 2014. "Jadi yang dilatih ini adalah para pelatih. Diharapkan mereka mau mengajarkan ke warga lain sehingga pada akhirnya di wilayah desanya bisa menjadi sebuah kawasan agrowisata. Kita sendiri ada Agrowisata Sido Muncul yang tiap bulan dikunjungi 6.000 orang. Kita bisa tawarkan ke pengunjung jika dua desa ini siap,” beber Irwan.

Agus Sukoco (45) ketua kelompok tani Karya Tani Desa Diwak mengapresiasi langkah Sido Muncul yang telah memfasilitasi pelatihan tanaman buah dan tanaman obat, sekaligus mendorong pengembangan potensi agrowisata di desanya. Rencana pengembangan desa sebagai desa wisata buah, menurut Agus, akan menunjang keberadaan obyek wisata air panas yang ada di Diwak. "Nanti kami diberi bantuan bibit dan diharapkan dua sampai tiga tahun kemudian sudah bisa menghasilkan. Di desa kami ada 76 petani yang terbagi menjadi dua kelompok tani, dengan 11 hektar lahan yang bisa kami kembangkan jadi kawasan agrowisata,” kata Agus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com