Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Bermodal Rp 6 Juta, Kini Yully Sukses Pasarkan Lampu hingga Eropa

Kompas.com - 26/06/2015, 03:43 WIB
EditorErlangga Djumena

KOMPAS.com -
Bermula dari terkendala biaya sehingga harus berhenti kuliah di Modern School of Design (MSD), Yogyakarta, Yully Widianto menjajal peruntungan dengan menjajal dunia usaha. Dari hobi dan kebiasaannya mendesain, Yully menjalankan bisnis seni interior yakni memproduksi lampu dekorasi untuk di dalam ruangan dan luar ruangan unik lewat usaha Dhowo Art.

Pria ini juga membuat produk interior lainnya seperti meja, kursi dan cermin. Bahan baku kerajinannya dia ambil dari alam seperti rotan, bambu, atau kayu jati. Produk alam lainnya seperti kayu manis, biji aren dan lainnya dia gunakan sebagai aksesori untuk mempercantik produk buatannya.

Lampu dekorasi yang dia sebut lampshades dan lampstand ini sarat dengan keterampilan dan juga ide kreatif mendesain. Kecintaannya pada dunia seni membuat pria berusia 38 tahun ini bisa bebas menyalurkan idenya ke dalam produk kerajinan ini. Lampu-lampu ini tidak berbentuk seperti lampu pada umumnya, namun memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda dari lampu pada umumnya.

Itu sebabnya, produknya banyak diminati oleh kalangan korporasi seperti restoran, kafe, apartemen dan hotel untuk penerangan sekaligus dekorasi ruangan. Rata-rata pemesanan lampu dari korporasi ini mencapai 300 unit sampai 500 unit per bulan. Selain itu, produknya juga banyak dilirik oleh konsumen dari luar negeri.

Yully mengaku sudah berhasil mengirim produk ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. “Rata-rata pembeli di luar negeri memesan produk sekitar 200 unit hingga 600 unit dengan digabung produksi teman-teman UKM lain,” tutur Yully.

Untuk memenuhi permintaan yang datang, Yully membuka dua showroom di Yogyakarta. Satu di Nitikan, Umbul Harjo, Yogyakarta khusus untuk produksi. Sedangkan lainnya berada di Jl Gejayan, Yogyakarta yang digunakan sebagai tempat pameran dan melayani pembelian. Kedua showroom ini dilengkapi gudang menyimpan persediaan barang dan memenuhi pembelian dalam jumlah banyak.

Dengan dibantu delapan pekerja, dia mampu memproduksi 300 unit sampai 500 unit lampu per bulan, atau sesuai pesanan yang datang. Jika sedang tidak ada pesanan, biasanya Yully membuat dua unit lampu dengan model yang sama sebagai persediaan untuk dipajang di showroom.

Harga jual ke konsumen sebesar Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta per unit, tergantung bahan baku dan ukuran serta kesulitan pembuatan produk. Tidak heran bila Yully bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan dari berbisnis kerajinan ini.

Seperti usaha lainnya, bisnis yang dia tekuni sejak tahun 1998 ini kerap mengalami pasang surut dalam perjalannya. Agar produknya tetap diminati pasar, Yully rajin berinovasi produk dengan memadukan model lawas dengan model terkini yang sedang tren dalam produk-produk hasil karyanya. Sementara promosi dengan gencar mengikuti pameran-pameran kerajinan tangan.

Modal Rp 6 juta
Yully tumbuh di antara keluarga yang menyukai bidang seni. Itu sebabnya sejak kecil dia sudah tertarik dengan bidang ini terutama seni lukis. Setelah pulang sekolah, Yully sering mendatangi toko buku dan senang melihat-lihat buku desain seni interior. Dia pun gemar melihat-lihat gambar di internet mengenai seni interior rumah.

Tak puas melihat-lihat, ia pun mengaplikasikan hobi di bidang seni dalam bentuk lukisan. Darah seni yang mengalir dalam dirinya inilah yang membuatnya tertarik memperdalam ilmu seni dengan menempuh pendidikan di Modern School of Design (MSD), Yogyakarta.

Yully sempat memiliki galeri lukis di dekat rumahnya. Dia pernah menjual lukisan di bahan kulit dan jaket pada tahun 1996 hingga 1997 di Malioboro, Yogyakarta. Dari situ ia pun memiliki ide untuk ikut pameran seni di beberapa tempat.

Pameran seni pertama kali yang diikutinya di Ancol tahun 1997 sampai 1998. Dari pameran tersebut dia mendapatkan ide untuk menciptakan barang interior rumah dengan desain dan bahan yang kreatif. Yully mencoba membuat lampu dekorasi dengan bahan-bahan baku dari alam. 

Dengan modal hasil lukisan yang dijual di Malioboro, tabungan dan pinjaman dana dari BUMN sebesar Rp 6 juta, ia pun mantap untuk membangun usaha barang dekorasi rumah di Yogyakarta. Bahan baku yang dia gunakan terus berkembang mengikuti perkembangan. Dia pernah membuat lampu dekorasi dari bahan pasir pantai, serbuk batu, pasir besi, bambu, rotan, kayu jati, kayu manis hingga kerang simping

Sambil menciptakan barang-barang seperti meja, kursi, cermin dan lampu rumah, pria yang telah memiliki dua anak ini pun aktif mengikuti beberapa pameran yang ditawarkan oleh Pemerintah kota setempat.

Menjadi perajin sekaligus pengusaha interior rumah, Yully bercerita bahwa produk buatannya pernah ditolak oleh beberapa galeri di Jakarta. Dia juga sempat mendapatkan konsumen yang tidak kooperatif. "Ada gelari-galeri yang susah untuk melakukan pembayaran sehingga pemasukan menjadi tertunda," kata dia.

Namun lambat laun produknya mulai dilirik oleh pasar. Berawal dari keikutsertaannya mengikuti pameran kerajinan tangan di Dubai yang diselenggarakan oleh pemerintah, Yully bisa mendapatkan kesempatan memamerkan produknya kepada pembeli di luar negeri.

Respons pembeli dari Timur Tengah ternyata cukup baik. Produknya disukai dan mulai dikenal. Yully juga sempat mengikuti pameran-pameran lainnya di luar negeri. Itulah yang membuka jalan baginya untuk memasarkan produknya di luar negeri. (Jane Aprilyani)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Kisah Indah Dwi Astuti Raih Sukses lewat Sajadah Grocery

Smartpreneur
[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet 'Nekat' Terbang dengan AC Mati

[POPULER MONEY] Kronologi PNS Bea Cukai Sebut Warga Babu dan Banyak Bacot | Super Air Jet "Nekat" Terbang dengan AC Mati

Whats New
Sebanyak 1.994 Motor Terdaftar dalam Program Mudik Gratis 2023

Sebanyak 1.994 Motor Terdaftar dalam Program Mudik Gratis 2023

Whats New
Menhub Minta Maskapai Tidak Naikkan Harga Tiket Sewenang-wenang

Menhub Minta Maskapai Tidak Naikkan Harga Tiket Sewenang-wenang

Whats New
MRT Tak Bisa Tambah Jam Operasi Saat Konser Blackpink, Ini Alasannya

MRT Tak Bisa Tambah Jam Operasi Saat Konser Blackpink, Ini Alasannya

Whats New
Kementerian ESDM: Aturan PLTS Atap Diharapkan Jadi Peluang Bisnis bagi Industri

Kementerian ESDM: Aturan PLTS Atap Diharapkan Jadi Peluang Bisnis bagi Industri

Rilis
Menhub Minta Pengusaha Cairkan THR Lebih Awal

Menhub Minta Pengusaha Cairkan THR Lebih Awal

Whats New
Kemenhub Bakal Buka Kuota Tambahan Mudik Gratis 2023 dengan Bus

Kemenhub Bakal Buka Kuota Tambahan Mudik Gratis 2023 dengan Bus

Whats New
Peringati Hari Hutan Sedunia, Amman Mineral Lakukan Reklamasi Seiring Operasional Penambangan

Peringati Hari Hutan Sedunia, Amman Mineral Lakukan Reklamasi Seiring Operasional Penambangan

Rilis
Luhut Rayu Korsel Agar Permudah Visa bagi WNI

Luhut Rayu Korsel Agar Permudah Visa bagi WNI

Whats New
Harga Sembako Naik, Bapanas Lakukan Gerakan Pangan Murah

Harga Sembako Naik, Bapanas Lakukan Gerakan Pangan Murah

Whats New
MA Tolak Kasasi Gugatan Hak Cipta Tabungan Emas Pegadaian

MA Tolak Kasasi Gugatan Hak Cipta Tabungan Emas Pegadaian

Whats New
Mendag: Anggaran Buka Puasa Bersama Pejabat Lebih Baik Dialihkan untuk Bantu Masyarakat

Mendag: Anggaran Buka Puasa Bersama Pejabat Lebih Baik Dialihkan untuk Bantu Masyarakat

Whats New
MPMX Raih Pendapatan Rp 12,7 Triliun pada 2022

MPMX Raih Pendapatan Rp 12,7 Triliun pada 2022

Whats New
Beredar Surat Terbuka Pegawai Bea Cukai Beberkan Praktik Korupsi Pungutan IMEI HP

Beredar Surat Terbuka Pegawai Bea Cukai Beberkan Praktik Korupsi Pungutan IMEI HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+