Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan II-2015, Ekonomi Jakarta Tumbuh 5,15 Persen

Kompas.com - 06/08/2015, 19:59 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Di tengah perlambatan ekonomi nasional, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II-2015 justru tumbuh 5,15 persen secara year on year (yoy), membaik dibandingkan dengan triwulan I-2015 sebelumnya sebesar 5,08 persen. Seperti dikutip dari siaran pers Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Kamis (5/8/2015), membaiknya pertumbuhan ekonomi Jakarta terutama bersumber dari sektor konstruksi terkait dengan peningkatan kegiatan proyek infrastruktur, dan dari sektor jasa-jasa terutama pada sektor pendidikan, transportasi, serta penyediaan skomodasi dan makan minum.

Angka pertumbuhan tersebut sedikit berada di bawah prakiraan Bank Indonesia sebesar 5,20 persen secara yoy. Pertumbuhan sektor-sektor jasa tersebut dibarengi dengan peningkatan belanja pendidikan. peningkatan frekuensi penerbangan menyusul dibukanya bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial, dan mulai meningkatnya tingkat hunian hotel menyusul pelonggaran pelarangan dinas di hotel dari pemerintah.

Sementara itu, sektor utama ekonomi DKI Jakarta, yaitu sektor perdagangan dan sektor jasa keuangan melemah seiring dengan melemahnya kegiatan konsumsi, baik pada konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah. Selain itu, investasi di Jakarta juga mengalami pelemahan yang cukup dalam terutama pada kelompok investasi nonbangunan.

Perkembangan ini berdampak pada menurunnya kinerja sektor keuangan dengan melemahnya pertumbuhan kredit. Di sisi eksternal, kinerja ekspor barang dan jasa juga mengalami pelemahan sejalan dengan terus melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia. Perkembangan ini terutama terjadi pada kinerja ekspor jasa yang terkontraksi akibat semakin turunnya jumlah kunjungan wisman.

Sebaliknya, kinerja ekspor barang mengalami peningkatan terutama pada komoditas kendaraan yang mampu memanfaatkan pasar luar negeri. Sementara itu, sektor industri pada periode laporan juga meningkat terdorong oleh peningkatan produksi kendaraan. 

Kinerja impor semakin terkontraksi akibat pelemahan permintaan regional DKI Jakarta dan pelemahan nilai tukar rupiah. Di sisi perdagangan antarwilayah, pelemahan ekonomi nasional dari 4,72 persen menjadi 4,67 persen berdampak pada terkontraksinya kinerja bersih perdagangan antarwilayah DKI Jakarta.

Ke depan, BI menyakini pertumbuhan ekonomi pada semester II-2015 diperkirakan akan terus membaik. Kondisi ini didukung oleh peningkatan optimisme konsumen seperti tecermin pada meningkatnya Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI), serta adanya stimulus dari pengeluaran pemerintah DKI Jakarta yang diprakirakan semakin meningkat mulai triwulan III-2015. Selain itu, pertumbuhan investasi ditaksir membaik pada triwulan III-2015 seiring dengan semakin meningkatnya belanja modal pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com