Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Transportasi Masa Depan

Kompas.com - 10/08/2015, 15:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah mulai membangun transportasi kereta api secara besar-besaran. Di lima pulau besar, pembangunan itu mulai dilakukan dari kajian kelayakan hingga konstruksi fasilitas kereta api. Tahun ini, pemerintah juga akan membangun kereta ringan metropolitan dan kereta cepat di Jakarta.

Pembangunan kereta cepat massal (mass rapid transit/MRT) yang telah dimulai tahun 2013 juga segera dilanjutkan dengan pembuatan terowongan kereta dalam waktu dekat.

Laporan dari sejumlah daerah yang dihimpun Kompas, sejak pekan lalu hingga Minggu (9/8/2015), memperlihatkan antusiasme pemerintah daerah untuk mewujudkan transportasi kereta api. Saat ini, di sejumlah daerah telah dimulai studi kelayakan di beberapa tempat yang belum memiliki transportasi kereta api hingga penambahan kapasitas di sejumlah daerah yang telah memiliki fasilitas kereta api.

Rp 18 triliun

Pencangkulan pertama proyek KA di Indonesia dilakukan tahun 1864 dan hingga kini atau lebih dari 150 tahun kemudian belum mengalami kemajuan besar. Namun, jika proyek-proyek saat ini diselesaikan, perubahan besar dunia kereta api akan terjadi.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, untuk mendukung proyek tersebut, pemerintah akan mengucurkan anggaran hingga Rp 18 triliun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menegaskan, kereta api adalah angkutan massal yang akan menjadi tulang punggung transportasi nasional pada masa depan. Saat ini, angkutan kereta baru mengangkut 7 persen penumpang dan mengangkut 0,8 persen barang. Targetnya pada tahun 2019, kereta mengangkut 14 persen penumpang dan 6 persen barang.

Antusiasme daerah

Kepala Satuan Kerja Proyek Kereta Api Trans-Sumatera di Aceh dari Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Abdul Kamal, mewakili Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut Hendy Siswanto, menilai, Pemprov Aceh serius mewujudkan pembangunan kereta api yang akan menyambungkan Aceh dan Sumut.

Pemprov Aceh telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Aceh yang disusun Pemprov Aceh dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Di Palembang, Sumatera Selatan, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan-Lampung terus meningkatkan kapasitas lintas dengan membangun rel ganda, menambah stasiun, hingga menambah lokomotif dan gerbong. Saat ini, rel ganda sepanjang 102 kilometer Tanjung Enim-Tanjung Rambang sudah selesai dibangun. PT KAI telah mengalokasikan dana Rp 7 triliun untuk meningkatkan infrastruktur kereta api Sumatera Selatan-Lampung.

Kepala PT KAI Divisi Regional III Sumatera Selatan-Lampung Wawan Ariyanto mengatakan, ditargetkan tahun 2019 seluruh jalur sepanjang 400 kilometer Palembang-Lubuk Linggau dan 400 kilometer Palembang-Lampung itu sudah berupa rel ganda. Di jalur selatan, Jawa Tengah, menurut Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto Surono, mereka telah mengaktivasi jalur kereta yang menghubungkan Stasiun Kroya dengan stasiun di kawasan Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pemerintah setempat berencana membangun rel KA sepanjang 425 kilometer dari Kabupaten Murung Raya hingga Kabupaten Kapuas. Untuk mendukung keberlanjutan pembangunan itu, perda telah disusun dan peletakan batu pertama direncanakan pada rangkaian kegiatan perayaan 17 Agustus ini.

 Untuk menjamin hal itu, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dari Puruk Cahu-Bangkuang-Batanjung telah diselesaikan bersama DPRD.

Di Kalimantan Timur, pembebasan lahan untuk rel kereta api penumpang sudah dikerjakan di ruas Balikpapan-Samarinda atau 20 persen dari keseluruhan.

Di Sulawesi, sejak pencanangan dimulainya pembangunan pada 12 Agustus tahun lalu, proyek jalur KA Trans-Sulawesi ruas Makassar-Parepare, kini, memasuki tahap pembersihan lahan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Sulsel Masykur A Sulthan memastikan tahun ini pembangunan fasilitas kereta api akan dimulai.

Di Papua Barat, pemerintah akan memulai studi kelayakan pembangunan kereta api tahun ini untuk jalur Sorong-Manokwari sepanjang 390 kilometer. Setelah itu akan dilakukan desain detail hingga konstruksi dan diharapkan bisa selesai 2019.

Sementara itu, Pemprov Papua memprioritaskan pembukaan jalur kereta api dari Sentani menuju Kota Jayapura sepanjang 45 kilometer.

Kereta ringan di DKI

Di Jakarta, tahun ini, pembangunan kereta komuter lingkar dalam kota juga dilanjutkan. Jakarta juga akan memulai pembangunan kereta ringan (light rail train/LRT) rute Bekasi Timur- Cawang, Cibubur Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Dalam waktu dekat pembangunan fasilitas itu akan dimulai hingga bisa digunakan tahun 2017. Ada pula rencana pembangunan kereta cepat (high speed rail/HSR) dari Jakarta ke Bandung. (IRE/DRI/ILO/DKA/GRE/UTI/ENG/DEN/PRA/FLO/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com