Lalu bilamana kegaduhan itu disebabkan oknum yang sedang centil dan labil? Maka yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah “menjewer” mulut si oknum tersebut, agar berhenti membuat kegaduhan yang tidak perlu.
Bagaimana cara menjewernya?
Mudah saja, karena si karyawan atau oknum ini pada dasarnya memang belum capable pada posisinya saat ini, maka buatlah dia menjadi pintar yang sesungguhnya yaitu dengan memberikan arahan atau direction yang jelas, tegas, dan tuntas.
Lalu arahan tersebut harus terus dikawal dan diawasi langsung oleh sang pemimpin, dan jika perlu pemimpin bisa melakukan teguran yang keras bilamana oknum yang centil ini masih saja “nyinyir” membuat kegaduhan.
Pada akhirnya, garis tangan pemimpin yang menentukan apakah sukses meredam kegaduhan atau malah menjadi korban dari kegaduhan itu. Artinya sang pemimpin seperti Anda wajib tampil ke depan dengan tegas, lugas, dan jelas apa yang harus dilakukan oleh seluruh anggota tim.
Sesederhana inikah kepemimpinan dalam dalam kegaduhan? Jawabannya ya!
Namun sayangnya yang sederhana ini ternyata bisa menjadi sulit bagi mereka yang tidak bersungguh-sungguh menjalankan fungsi kepemimpinannya.
Selamat Memimpin!
baca juga: Pemimpin Hebat Bukanlah Superman…
Berikut buku yang ditulis Jazak: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012), One Minute Selling in Ethical (2013), High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014), Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015), Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).