Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI Ramal Masa Depan Go-Jek

Kompas.com - 06/10/2015, 14:30 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Masa depan Go-Jek mungkin akan suram. Layanan utamanya, ojek, mungkin tak akan bertahan lama. Masa depannya juga akan bergantung pada pesaingnya, seperti Grab Bike dan Blu-Jek.

Hal itu dikemukakan oleh Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, yang ditemui Kompas.com dalam acara bertajuk "Science and Technology Festival" di Bandung, Senin (5/10/2015).

"Go-Jek, kalau mengandalkan user acquisition-nya, tidak mungkin sustain. Sebab, hal itu diperoleh dengan cara buang-buang uang," kata Handoko.

Menurut dia, dengan tarif promo yang kini Rp 15.000 di luar jam sibuk, Go-Jek mengeluarkan dana miliaran untuk mempertahankan pemakai. Hal itu tidak sehat.

Handoko yang juga peneliti fisika teori dan pemerhati teknologi informasi mengatakan, usaha Go-Jek yang justru akan bertahan adalah Go-Food. Menurut dia, Go-Food menjadi model bisnis baru dalam antar jemput sekaligus pemasaran makanan. Jumlahnya yang sedikit dan kecepatan antar menjadi keunggulan.

"Dengan Go-Food, orang bisa masak di rumah untuk dijual. Tinggal daftarkan ke Go-Food. Semua orang, ibu-ibu, bapak-bapak, di rumah bisa jualan," kata Handoko.

Saat ini Go-Food telah menyediakan banyak jenis makanan. Makanan itu tidak hanya yang dipasarkan di restoran mewah, tetapi juga makanan yang biasa dijual di kedai kecil atau malah di pinggir jalan.

"Go-Food akan menjadi ancaman buat rumah makan yang high cost. Ancaman luar biasa. Orang tidak akan ke restoran kalau tidak ada tujuan kongko-kongko-nya," jelas Handoko.

Handoko menuturkan, sifat Go-Food yang membuat mampu bertahan adalah dibutuhkan oleh dua pihak, yaitu konsumen dan produsen. "Kalau ojeknya kan hanya satu pihak," katanya.

Hal yang bisa menyelamatkan layanan Go-Jek mungkin adalah Grab Bike. "Kalau Grab Bike mati cepat, Go-Jek akan survive," kata Handoko.

Namun, bagi konsumen, jangan berharap banyak. Kalau Go-Jek bisa bertahan dan menjadi satu-satunya layanan, jangan harap tarifnya Rp 15.000 lagi. Siap-siap naik angkot lagi atau menjadi boros setiap kali naik ojek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com