Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Gugat Balik Pilotnya

Kompas.com - 23/10/2015, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Perkara di meja hijau antara perusahaan maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dengan pilotnya, Oliver, masih berlanjut.

Kali ini giliran Lion Air yang mengajukan rekonvensi atau mengajukan gugatan balasan dalam gugatan yang dilayangkan Oliver kepadanya.

Berdasarkan berkas duplik yang diterima Kontan, Kamis (22/10/2015), rekonvensi tersebut terkait peminjaman ikatan dinas yang perlu dibayarkan Oliver kepada pihak Lion Air senilai Rp 200 juta.

Lebih lanjut, Lion Air yang diwakili oleh kuasa hukumnya, Harris Arthur Hedar, menjelaskan, kedua pihak aik Lion Air dengan Oliver telah membuat dan menandatangani perjanjian pendidikan penerbang No. 2014/JT-DI/PDDK/IX-2013 pada September 2013.

Tak hanya itu, keduanya juga membuat perjanjian ikatan dinas penerbang No. 3534/JT-DI/PKCC/IX-2014 pada 30 September 2014.

Nah, dalam kedua perjanjian tersebut tertuang salah satu klausul yang menyebutkan pihak Lion Air membayar biaya pendidikan dan pelatihan pilot atas nama Oliver dengan cara mentransfer uang pinjaman ikatan dinas tersebut sebesar Rp 200 juta ke rekening atas nama pribadi.

"Dalam perjanjian itu juga disebutkan, apabila terjadi pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja sebelum waktu perjanjian berakhir maka mengakibatkan pihak kedua (Oliver) harus keluar dari perusahaan dan pihak kedua wajib membayar/mengganti biaya pendidikan," tulis Harris.

Tak hanya itu, pihak Lion Air juga menyebutkan, Oliver memiliki iktikad buruk.

Pasalnya, ia dengan sengaja memakai alasan sakit untuk menghindar dari pertanggungjawaban atas kelalaian yang dibuatnya.

Dengan begitu, pihak Lion Air mengalami kerugian materiil dan immateriil serta juga kepada penumpang Lion Air.

Padahal, Lion Air mengakui bahwa Oliver merupakan pilot yang memiliki jam terbang yang banyak.

"Apabila sang pilot tak menerbangkan pesawat tanpa alasan yang tak jelas maka akan mengakibatkan kerugian materiil dan immaterill terhadap pihak kami," tambah Harris.

Sebelumnya Lion Air digugat dalam perbuatan melawan hukum oleh Oliver. Ia meminta kepastian keberadaannya sebagai pilot.

Pasalnya, ia sudah tak digaji sejak Maret 2015 dan juga tak mendapatkan surat pemutusan kerja dari perusahaan.

Dalam gugatannya, Oliver menuntut Lion Air membayar gaji dan tunjangan terhitung sejak Maret 2015. Ia juga menuntut kerugian immateriil kepada Lion Air sebesar Rp 5 miliar.

Kuasa hukum Oliver, Feryancis Sidauruk, menceritakan, kliennya tak mendapat kepastian dan sudah tak dibayar gajinya sebagai pilot sejak Maret 2015.

Adapun persoalan tersebut berawal dari Oliver yang tak mau menerbangkan pesawat dengan jalur Jakarta-Jambi lantaran adanya kerusakan pada 27 Desember 2014.

"Klien kami bukannya tak mau bertugas menerbangkan, tetapi memang adanya kerusakan pada pesawat," ungkap dia kepada Kontan, Selasa (20/10/2015).

Dengan demikian, menurut dia, kalau pesawat tetap diterbangkan maka akan membahayakan, bahkan dapat menyebabkan kecelakaan berupa terbakar dan meledaknya pesawat.

Sejak kejadian itu pula, Oliver sudah tak mendapat tugas penerbangan dari Lion Air sehingga keberadaannya di perusahaan tersebut menggantung.

Padahal, sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati bersama, masa kerja Oliver di Lion Air selama 6 tahun, yakni hingga 2020 mendatang.

Feryancis juga menegaskan, Oliver tidak pernah mengundurkan diri sebagai pilot Lion Air.

Dengan demikian, Oliver berhak mendapatkan kewajibannya berupa gaji dan tunjangan selama tak diberikan tugas.

Adapun perkara dengan nomor pendaftaran 215/PDT.G/2015/PN JKT.PST ini masih terus bergulir di PN Jakarta Pusat.

Sidang pun akan dilanjutkan kembali pada 28 Oktober 2015 dengan agenda pembuktian surat dari dua pihak. (Sinar Putri S Utami)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com