Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini TKI Pengunggah Video Kekerasan Majikan di Media Sosial

Kompas.com - 30/10/2015, 17:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sudah memastikan keamanan Siti Inayatus Solekah, TKI yang mengunggah video kekerasan majikannya di media sosial beberapa hari lalu.

Deputi Perlindungan BNP2TKI, Lisna Yoeliani Poeloengan, memberi penjelasan terkait keadaan terkini yang diperoleh sesuai laporan Dwi Anto, staf BNP2TKI di KDEI Taiwan. Sampai saat ini keberadaan Siti masih di shelter LSM Serve the People Association (SPA) di Touyuan, Taiwan.

Seperti dikabarkan sebelumnya, pada 19 Oktober 2015 lalu LSM SPA melihat video kekerasan majikan Siti di media sosial. LSM tersebut lalu menghubungi kepolisian daerah Taichung untuk segera mengambil tindakan.

Atas pengaduan itu, pihak Kepolisian bersama-sama LSM SPA segera menuju lokasi TKI bekerja. Mereka lalu mengeluarkan Siti dari rumah majikannya dan kemudian ditampung di rumah persinggahan LSM SPA.

Dwi Anto mengatakan, Kamis (29/10/2015), dirinya menghadiri rapat dengan BLA Taichung dan beberapa shelter, termasuk SPA meskipun tidak hadir. Salah satu agenda rapat itu membahas kasus Siti. Saat itu ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Siti.

"Iya Pak, saya dalam keadaan sehat aman," ujar Siti kepada Dwi Anto.

Selanjutnya, Siti juga mengaku kerasa tinggal di shelter.

"Alhamdulilah, kerasan Pak. Di sini orangnya baik-baik semua," kata Siti.

Adapun kejadian menimpa Siti, seperti yang dia jelaskan, adalah tindak kekerasan yang dilakukan majikannya. Tindakan tersebut terjadi tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali sejak Siti bekerja pada Juli 2015.

Majikan tersebut kerap melakukan kekerasan terhadap Siti sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu. Si majikan sering menampar dan mencubit wajah TKI, bahkan melempari kaki Siti dengan kursi kayu.

Dwi Anto menambahkan, saat ini sedang diupayakan untuk mencari majikan baru untuk Siti. Hal itu seperti keinginan Siti. Untuk itulah, Lisna meminta pegawai BNP2TKI yang di tugaskan di KDEI Taiwan, Dwi Anto, agar melakukan proses penggantian majikan.

"Tentu saja agar kejadian yang pernah menimpa Siti tidak terulang lagi," tutur Lisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com