Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Puluhan Juta Rupiah dengan Mencuci Sepatu

Kompas.com - 14/11/2015, 12:50 WIB
Selain untuk membuat produk, Yenda menggunakan modal untuk menyewa tempat usaha, serta membeli mesin steamer dan mesin pengering. Pria yang berumur 32 tahun ini bilang, dalam tiga bulan, ia sudah mencapai titik impas dalam usaha alias BEP.

Lain ceritanya dengan Tirta. Sebelum membuka toko, ia hanya mengeluarkan modal Rp 400.000 untuk membeli satu set produk pembersih. Untuk membuka toko Shoes and Care, ia menggelontorkan modal Rp 10 juta lagi untuk membeli stok pembersih dan Rp 20 juta untuk sewa tempat.

Dalam empat bulan saja, Tirta sudah BEP. Namun karena tak mau berada pada posisi nyaman, setelah BEP, ia kerap membuka gerai baru.

“Saya merasa ada keharusan untuk bekerja lebih keras untuk memutar uang,” tuturnya.

Banyaknya gerai juga untuk memudahkan konsumen menjangkau SAC. Tadinya, kata Tirta, ia tak mau membuka cabang. Namun, order untuk membersihkan sepatu semakin banyak. Dus, mau tak mau ia harus menambah gerai agar waktu pencucian tak molor.

Di SAC, proses membersihkan sepatu dilakukan secara manual tanpa menggunakan mesin. Menurut Tirta, mesin pengering hanya akan merusak kualitas sepatu. Begitu juga untuk proses pewarnaan dilakukan manual tanpa bantuan mesin. Sementara, untuk proses reglue, ia menggunakan mesin press.

Tirta membantah bahwa bisnis ini merupakan jasa musiman. “Buktinya, hampir dua tahun kami selalu surplus dan momentum usaha juga naik terus,” ungkapnya.

Menurut Tirta, ada beberapa hal yang membuat SAC terus berkembang. Salah satunya ialah layanan yang diberikan pada konsumen. Tirta bilang, konsumen bisa loyal karena mereka menganggap SAC bukan hanya jasa perawatan sepatu tapi juga menyediakan konsultasi gratis.

“Semua orang yang datang untuk bertanya-tanya akan dilayani pegawai kami,” tambah dia.

Di samping itu, SAC berani memberi garansi. Untuk jasa pembersihan, SAC menjamin dalam dua hari. Bila konsumen tak puas, sepatu bisa dikembalikan untuk dibersihkan lagi.

“Dengan catatan, sepatu tak dipakai selama masa garansi,” imbuh dia.

Sementara, untuk jasa reglue atau menempel bagian yang rusak, garansi yang diberikan sampai tiga bulan.

Adapun karyawan untuk usaha ini tak perlu memiliki keterampilan khusus. Biasanya, karyawan akan dilatih sampai terampil membersihkan dan memperbaiki sepatu. Di Shoebible, karyawan tiap outlet berjumlah dua orang.

Sementara, SAC memiliki empat orang karyawan di masing-masing gerai. Selain untuk merawat sepatu, karyawan bertugas sebagai kurir antar jemput sepatu.

Anda tertarik?   
(Marantina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com