Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Murah dan Saham Mahal

Kompas.com - 28/11/2015, 08:00 WIB
                                         Oleh Ryan Filbert
                                           @RyanFilbert

Beberapa waktu lalu saya telah menulis artikel yang kurang lebih serupa, yakni perihal perusahaan yang berkembang dan perusahaan yang harga sahamnya dinilai murah.

Namun di artikel tersebut saya tidak membahas bagaimana penilaian secara perhitungan seperti apa sebuah saham dinilai murah dan mahal.

Ada banyak metode dan versi dalam menilai sebuah saham murah atau mahal. Apakah murah atau murahan juga sebuah pertimbangan khusus yang harus kita perhatikan.

Yang umum diketahui adalah bahwa harga saham paling murah di Indonesia yaitu Rp 50 atau gocap.

Banyak pemula mengira saham gocap ini adalah harga saham paling murah dan bila dibeli akan menguntungkan. Bayangkan, naik menjadi Rp 55 saja untungnya sudah 10 persen.

Namun jangan salah, selain di pasar reguler kita bisa saja membeli saham di luar harga yang tertera.

Harga saham gocap pada pasar negosiasi bisa saja dihargai jauh di bawah Rp 20.
Saham gocap bukan selalu saham murah, namun bisa saja saham tersebut akan sangat murah dibawah gocap sehingga disebut saham murahan.

Hati-hati dalam menyikapi harga saham dalam kondisi seperti itu. Lalu, bagaimana dengan saham yang murah sebenarnya?

Bagi golongan analis teknikal atau grafik, maka harga saham yang telah mencapai harga rata-rata pergerakan 200 hari bursa dalam keadaan pasar terkoreksi bisa menjadi sebuah anggapan bahwa harga sahamnya telah menjadi murah.

Alasan sederhananya adalah karena telah sama dengan rata-rata pergerakan 1 tahun pergerakan harga (200 hari bursa).

Namun bagi mereka yang membaca laporan keuangan, parameternya tentu adalah angka-angka pada laporan keuangan.

Salah satu kebiasaan orang dalam membaca saham mahal dan murah adalah dari analisa yang dikenal sebagai PER atau price earning ratio.

Apakah itu price earning ratio? PER adalah membandingkan harga (price) saat ini dengan keuntungan (earning) yang dapat diraih perusahaan pada sebuah kondisi.

Bila membagi nilai keuntungan dengan harga menghasilkan nilai yang semakin kecil, maka ia bisa bermakna keuntungannya mampu lebih cepat membuat pemilik sahamnya balik modal setelah menginvestasikan uangnya.

Sederhananya seperti ini, bila keuntungan perusahaan Rp 500 per saham dan harga saham pada saat ini adalah Rp 1.000 per lembar, artinya hanya perlu 2 periode (tahun) untuk bisa mengembalikan investasi (Rp 1.000) berdasarkan keuntungannya.

Membandingkan kondisi keuntungan Rp 500 per saham dengan harga Rp 2.000 per saham, maka nilai rasionya 4. Maka PER 2 dengan nilai PER 4 akan jauh lebih menarik atau murah PER 2.

Namun PER kecil saja tidak selalu bermakna perusahaan memiliki kondisi harga saham yang murah, misalnya PER negatif atau 0.

Bila PER negatif justru bermakna bahwa perusahaan sedang dalam kondisi rugi, dan rugi bukan salah satu berita menggembirakan bukan?

Lalu berapakah PER yang baik? Banyak versi dan pendapat nilai PER yang murah ditentukan pada rasio angka berapa, namun nilai PER 10 s.d. 15 pada umumnya merupakan sebuah rentang bahwa harganya masih tidak terlalu mahal.

Catatan lain dalam melihat perusahaan murah dan mahal tetap kembali pada 3 kriteria utama: perusahaan memiliki pendapatan yang meningkat, laba yang meningkat, dan hutang yang terkendali. Baru setelah itu analisa PER dapat digunakan.

Ingat, investasi adalah bagaimana membeli nilai perusahaan, bukan hanya pandai dalam menawar harga saham saja.

Salam investasi untuk Indonesia

dok pribadi Ryan Filbert
Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com