Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zhou Qunfei, dari Buruh Menjadi Miliarder (1)

Kompas.com - 19/12/2015, 22:47 WIB
KOMPAS.com - Zhou Qunfei terlahir dari keluarga yang miskin. Kala usia 15 tahun, dirinya memutuskan untuk keluar dari sekolah karena ketiadaan biaya. Namun kerja keras, telah merubah jalan hidup wanita yang lahir 45 tahun silam tersebut. Berdasarkan catatan Forbes, Zhou kini adalah pemilik kekayaan senilai 7,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 102,2 triliun (kurs RP 14.000 per dollar AS).

Zhou Qunfei adalah pendiri Lens Technology, perusahaan pembuat layar sentuh (touchscreen) bagi industri ponsel pintar (smartphone). Sejumlah klien Lens Technology diantaranya Apple, Samsung, dan Huawei.

Forbes mencatat, hingga Desember 2015 kekayaan bersih ibu dari dua anak, yang kini berusia 45 tahun itu mencapai 7,3 miliar dollar AS.

Kerja keras, mengangkat derajat Zhou yang terlahir dari keluarga miskin di daerah Xiangxiang, Provinsi Hunan, China. Karena kebutuhan ekonomi, pada umur 15 tahun, Zhou keluar dari sekolah menengah untuk kemudian bekerja di salah satu pabrik di Shenzen, Provinsi Guangdong.

Di Shenzen, Zhou memilih bekerja di perusahaan yang dekat dengan Universitas Shenzhen. Di sana, Zhou mengambil kursus pendek di sebuah universitas, ketika rutinitas bekerja usai. Zhou mengambil kursus akuntansi, komputer dan manufaktur.

Zhou yang bekerja di pabrik pembuat aksesoris jam tangan, lantas memilih keluar dari pekerjaan untuk membangun usaha sendiri setelah merasa cukup memiliki modal dan pengetahuan.

Hal itu dilakukan Zhou kala berusia 23 tahun, atau tepatnya pada tahun 1993. Zhou mengambil keputusan ini setelah mendengarkan masukan dari sepupunya.

Saat memulai usaha, Zhou menggunakan uang tabungannya sebanyak  20.000 dollar  Hongkong atau setara 2.580 dollar AS. Bersama kakak, adik dan dua sepupunya, Zhou memulai bisnis pembuatan kaca untuk jam tangan, berbekal pengetahuannya selama bekerja di pabrik aksesoris jam.

Dalam perkembangannya, bisnis Zhou kian berkembang. Hingga pada tahun 2001 atau delapan tahun selang pendirian perusahaan, Zhou memenangkan kontrak berharga untuk membuat layar handphone bagi produsen elektronik China yaitu TCL Corporation.

Setelah dipercaya sebagai produsen pembuat layar handphone, pada 2003, Zhou bersama sang suami mendirikan perusahaan Lens Technology, yaitu produsen pembuat layar gadget. Awal berdiri, perusahaan ini adalah perusahaan pesaing dari Bai En, perusahaan awal tempat Zhou bekerja.

Namun dengan kompetensi dan pengalaman dalam membuat layar gadget, Lens kemudian dipercaya sebagai produsen layar dari beberapa pabrikan elektronik ternama seperti Samsung, Apple dan Huawei. Bahkan kini Lens dipercaya membuat layar bagi jam tangan Apple dengan menggunakan teknologi layar sapphire crystal.

Lens menyempurnakan kesuksesannya ketika pada Maret 2015 menjual saham perusahaan ke publik alias penawaran umum perdana saham (IPO) di bursa efek Shenzhen. Dari aksi IPO, kepemilikan saham Zhou di Lens yang semula 99,1 persen, berkurang menjadi 88 persen.

Sepanjang sepekan pasca IPO, harga saham Lens selalu melonjak melebihi batas kenaikan harga saham yang diperkenankan bursa Shenzen yang sebesar 10 persen.Kenaikan harga saham Lens menyebabkan kekayaan bersih Zhou naik hingga lima kali lipat.

Kesuksesan Lens, mendorong  Zhou menjadi wanita miliarder di China. Kerja keras Zhou yang sempat menjalani masa-masa sulit, kini terbayar sudah. Dia boleh bangga, sebab saat ini, Lens tercatat mampu menghidupi kurang lebih 60.000 pegawai.

Sebagai catatan, pendapatan Lens Technology pada tahun 2014 membukukan pertumbuhan sebanyak 8,6 persen menjadi 2,3 miliar dollar AS. Sebagian besar pendapatan perusahaan merupakan kontribusi dari pemain smartphone terbesar, yakni Apple dan Samsung.

Mimpi Zhou tidak berhenti sampai di sini saja. Ke depan, Zhou menargetkan akan terus mengembangkan usaha dengan melakukan sejumlah diversifikasi pada bisnis Lens Technology. Selain itu, Lens  juga akan mengembangkan beberapa teknologi terbaru dalam hal produksi layar sentuh dari aneka bahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com