Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Inka, PT KAI Segera Remajakan Sebagian Besar Kereta

Kompas.com - 28/12/2015, 07:19 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal melakukan peremajaan sebagian besar armada kereta api (KA) yang sudah berusia antara 30-50 tahun pada 2016 mendatang.

"Sekitar 50 persen armada KA kami sudah berusia antara 30-50 tahun. Memang butuh peremajaan untuk KA-KA itu," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Semarang, Minggu (27/12/2015).

Menurut dia, langkah peremajaan KA bakal dilakukan pada 2016 bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Inka), seperti peremajaan dari K2 (bisnis) menjadi K1 (eksekutif).

Seraya menunjukkan KA-KA yang sudah berusia lebih dari 30 tahun di sela pantauan angkutan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Tawang, Semarang, Edi menekankan pentingnya perhatian pemerintah.

"Kedua, upaya penambahan unit KA supaya angkut penumpang bisa lebih banyak lagi. Kalau masih seperti sekarang, ya tidak bisa bertambah jumlah penumpangnya," katanya.

Ia menjelaskan, KAI sudah menerapkan sistem one man one seat atau satu penumpang satu tempat duduk sehingga jumlah penumpang pasti sesuai dengan jumlah tempat duduk yang disediakan.

"Jadi, tidak ada penumpang berdiri di KA untuk KA jarak jauh. Makanya, lonjakan arus penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini juga disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk," katanya.

Lebih lanjut, Edi mengatakan, penuhnya tempat duduk sesuai kapasitas KA untuk momentum-momentum tertentu, seperti masa libur Natal, Tahun Baru, dan Lebaran, juga mengindikasikan banyaknya calon penumpang yang belum terangkut.

Artinya, kata dia, masyarakat sekarang ini merasa lebih nyaman untuk menggunakan layanan transportasi KA sehingga penyediaan unit KA juga harus dimaksimalkan untuk melayani masyarakat.

"Yang paling penting, ya, dua itu. Peremajaan dan penambahan unit baru. Yang pasti, untuk peremajaan, kami lakukan pada 2016 karena sudah ada kerja sama dengan PT Inka," katanya.

Langkah penambahan, kata Edi, juga mungkin akan dilakukan untuk K3 atau kelas ekonomi, mengingat jumlah penumpang KA ekonomi lebih banyak, dengan adanya subsidi dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com